Politik

Perang Dagang China-AS Sulut Harga Minyak Sawit Anjlok

KUALA LUMPUR: Harga minyak sawit berjangka Malaysia terus melorot. Itu terjadi empat hari berturut-turut. Penurunannya mencapai terendah di dua tahun akibat kekhawatiran perang dagang China dan Amerika Serikat.

Patokan untuk minyak sawit kontrak pengiriman September di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 0,5 persen pada 2.251 ringgit ($ 560,79) per ton saat penutupan.

Ini menyusul penurunan sebelumnya yang jatuh ke level terendah 2.238 ringgit. Harga ini tercatat sebagai level terendah dan masuk pada level terlemah sejak Juli 2016.

Saat diperdagangkan, volume perdagangan mencapai 59.361 lot per 25 ton. Ini merupakaan penurunan tajam pada pekan ini, yang jatuh hingga 3 persen ke posisi terendah. Itu terkait edible oils pada Chicago Board of Trade AS (CBOT) dan Pertukaran Komoditas Dalian Cina.

Harga komoditas di China memang mengalami ‘kejatuhan’ harga. Sentimen investor terguncang akibat perang dagang antara Beijing dan Washington.

Pengenaan pajak masuk bagi barang-barang dari masing-masing negara telah membuat pasar oleng. Spekulan berusaha mencari untung di tengah konflik itu, dan mereka sulit untuk menemukan patokan harga yang pas.

Minyak sawit ikut terguncang akibat ketidak-pastian ini. Apalagi kontrak untuk minyak kedelai Chicago untuk pengiriman di bulan Juli juga mengalami penurunan hingga 0,6 persen.

Untuk kontrak minyak kedelai pengiriman September di China Commodity Exchange turun tipis 0,04 persen. Sedang untuk kontrak minyak sawit di bulan September di Dalian naik 1,5 persen.

Kompetisi harga minyak nabati menjadi sulit diprediksi akibat perang dagang China-AS yang belum menemukan konklusi itu. Dan minyak sawit berada di antara ketidak-pastian itu. Mereka bersaing untuk berbagi di pasar minyak nabati global. reuters/jss


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar