Herbal

Takut Kolesterol, Hindari Makan Telur dan Otak Sapi

Serat yang kita kenal ada dua macam, yaitu serat kasat dan serat makanan. Serat makanan atau dietary fiber tidak terdapat pada semua makanan. Hanya jenis-jenis tertentu yang mengandung serat, dengan jumlah yang berbeda-beda pula.

Serat makanan yang berfungsi melancarkan pencernaan dan pembuangan makanan ini paling banyak terdapat dalam sayur-mayur dan buah-buahan. Fungsinya sangat penting, karena jika terjadi gangguan pada pencernaan, makanan tak terserap dengan baik oleh tubuh, apa yang kita makan akan dikeluarkan kembali dan tubuh mengalami kekurangan nutrisi.

Jika aktivitas kita tetap tinggi, maka yang terjadi adalah kelesuan, tak bertenaga, dan loyo. Sementara jika terjadi serangan kuman atau virus ke dalam tubuh, perlawanan yang diberikan oleh tubuh menjadi tak memadai. Kuman atau virus pun menguasai tubuh kita.

Kolesterol menjadi populer dan makin ditakuti. Tapi tetap saja sulit untuk berpisah darinya. Terbukti dari komposisi makanan yang kita lahap kerap mengutamakan kepuasan lidah ketimbang kondisi tubuh.

Kolesterol berasal dari bahasa latin chole yang berarti empedu dan stereol yang berarti padat. Memang kolesterol berbentuk seperti kristal padat berwarna putih. Berlawanan dengan serat makanan, kristal padat ini hanya terdapat pada sel hewan dan manusia.

Tidak dijumpai kolesterol pada tumbuhan manapun. Sumber kolesterol tertinggi adalah kuning telur (275 miligram/butir), otak sapi (2000 miligram/100 gram), mentega dan keju (masing-masing 400 miligram/100 gram).

Semakin banyak memakan bahan-bahan yang berkolesterol tinggi semakin besar kemungkinan mengendapnya kristal-kristal padat itu pada pembuluh darah. Penyempitan pembuluh darah oleh kolesterol inilah yang kita kenal sebagai penyakit jantung koroner. iz/jss


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar