Politik

Total Gunakan Sawit, Takut Tersaingi Petani Prancis Demo

PARIS-Asosiasi petani terbesar Perancis, menyerukan agar kilang minyak Prancis diblokir. Itu sebagai protes atas keputusan yang berwenang Prancis memberikan izin Total menggunakan minyak sawit impor di lokasi produksi biofuelnya yang baru, Kamis (31/4/2018). Mereka takut tersaingi.

Seperti diketahui, Pemerintah Prancis bulan April lalu memberikan izin Total minyak dan gas untuk menggunakan minyak sawit sebagai bahan baku di kilang biofuel La Mede-nya. Langkah ini menyulut protes petani dan aktivis lingkungan.

Petani Prancis yang menanam rapeseed untuk digunakan biodiesel melihat, bahwa impor minyak sawit yang lebih murah sebagai persaingan yang tidak sehat dan bertentangan dengan tujuan lingkungan biofuel.

Minyak kelapa sawit banyak dikritik di Eropa karena dituding sebagai penyebab deforestasi di Asia Tenggara. Beberapa anggota parlemen mendorong untuk melarang penggunaannya dalam biofuel. Ini sebagai bagian dari target energi baru Uni Eropa yang saat ini sedang dibahas.

Serikat petani FNSEA menyerukan agar kilang-kilang minyak diblokir mulai 10 Juni. Itu sebagai bagian dari protes nasional, kata Presiden FNSEA Christiane Lambert.

Petani juga khawatir, bahwa pembicaraan perdagangan yang sedang berlangsung antara Uni Eropa dan kelompok Mercosur negara-negara Amerika Selatan akan menyebabkan masuknya impor pertanian yang lebih murah.

"Di seluruh negeri, petani akan memblokir situs-situs strategis yang merupakan simbol dari distorsi persaingan yang kita hadapi," kata FNSEA dalam pernyataannya.

Sedang Total tidak menanggapi reaksi ini. Perusahaan itu hanya mengatakan, bahwa pihaknya akan menggunakan kurang dari 300.000 ton minyak sawit mentah per tahun di La Mede, dari total kapasitas pemrosesan 650.000 ton.

Sedang sisanya, Total akan menggunakan minyak dari tanaman lain seperti rapeseed, biji bunga matahari dan jagung. Reuters/thestar/jss


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar