Politik

Seks Caligula (27) : Memberi Pelajaran Sang Pengantin

Melihat Livia mulai tak kuasa menahan nafsu birahinya, Caligula dengan cuek menepuk-nepuk bagian sensitif gadis itu. Ia seperti mengejek, gadis yang tak berpengalaman bermain cinta sangatlah jelek. Sebab tak kuasa menahan nafsu. Kurang menggairahkan untuk diajak bercinta. Dan kini, Caligula akan memberi pelajaran soal itu. Namun sebelum Caligula menindih Livia, ia sempat melihat Protulus. Pengantin laki-laki itu paham apa yang bakal dilakukan Sang Raja terhadap istrinya. Ia hanya menunduk dengan muka kuyuh. Ia tak kuat menerima kenyataan yang akan terjadi terhadap istrinya. Melihat itu, dengan suara keras Caligula menyuruh Protulus membuka mata. Ia menyuruh laki-laki itu melihat apa yang bakal dilakukan terhadap istrinya. Dan Protulus tak berani membantah. Dengan mata sayu ia melakukan perintah raja itu. Caligula juga menyentakkan tangan Livia yang berusaha menutupi matanya. Saat Protulus maupun Livia sudah menjalankan instruksi itu, Caligula kemudian meremas dan menggoyang-goyangkan payudara gadis ini. Ia kegirangan. Setelah itu raja membuka paha Livia lebih lebar lagi. Dan menyeret pinggul gadis ini supaya lebih dekat dengan tubuhnya. Setelah dianggap semuanya sempurna, raja ini pun mulai berteriak lantang. Ia menyebut dirinya sebagai wakil negara dan penguasa Romawi yang memberi restu pengantin putri. Setelah teriakan itu, Caligula keras menekan pantatnya kuat-kuat di daerah terlarang gadis itu. Ia menyetubuhi Livia dengan buas. Saat itulah Livia menjerit. Ia merasakan kesakitan. Darah menetes. Tapi Caligula tak perduli. Ia melakukan gerakan maju mundur, diikuti jerit berkepanjangan gadis ini. Ketika Caligula sudah terpuaskan, ia pun menyudahi persetubuhan itu. Ia tepuk pinggul gadis ini. Ia buka paha Livia. Darah yang ada diambil,  diusapkan di tiang rumah sebagai tanda sahnya sebuah upacara perkawinan. (jss/bersambung)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar