Politik

Seks Caligula (24) : Di Balik Patung Lingga Yoni Raksasa

Malam di Romawi. Di bagian lain sudut istana tampak kemeriahan. Bunga dan pajangan menyita ruang. Kue dan santapan pesta tergelar. Dan di tengahnya, lambang kesuburan, lingga dan yoni raksasa berdiri tegak menantang. Dua alat vital berukuran besar itu sebagai lambang, bahwa hari itu sedang ada pesta penyatuan. Penyatuan organ laki dan perempuan, yaitu perkawinan. Ya, malam itu sedang ada resepsi pernikahan. Pasangan yang berbahagia malam itu adalah Protulus, ponggawa istana yang gagah perkasa. Ia menyunting Livia, gadis cantik dan istimewa dari kerajaan Romawi ini. Disebut istimewa, karena Livia masih perawan. Kegadisannya belum pernah dijamah siapa-siapa. Dan itu langka di kerajaan Romawi ini. Sebagai salah seorang keluarga terhormat, yang datang dalam pesta perkawinan ini adalah orang-orang penting. Dengan busana warna-warni, para elit politik kerajaan Romawi itu berkumpul. Mereka ikut berpesta. Pesta meriah seperti kebiasaan yang ada. Saat pesta sedang berlangsung, tiba-tiba raja Romawi bersama rombongan datang. Mereka adalah Caligula, Caesonia, Drussila, para menteri, serta pengawal istana. Kedatangan rombongan orang nomor satu di Romawi itu mendapat sambutan meriah. Tepuk tangan dan tunduk hormat terlihat dimana-mana. Tak terkecuali dua mempelai. Dengan senyum ceriah, Protulus dan Livia, menyambut rombongan raja itu. Mereka merasa mendapat kehormatan. Perkawinannya yang meriah, dihadiri orang terhormat di negeri yang suka berpesta ini. Caligula, dengan gayanya yang cuek, mencicipi dan menjamah apa saja yang tergelar. Pandangannya ditebar kemana-mana. Saat melihat dua pengantin yang memberinya penghormatan, matanya pun tertuju pada mempelai putri. Raja ini tertarik dengan kecantikan Livia. Dan terpesona dengan tubuh sintal pengantin perempuan itu. Ketertarikan raja yang bernafsu seks tinggi itu tak cuma dipendam dalam hati. Ia mulai mengutarakan keinginannya. Ia bertanya dimana letak kamar pengantin. Dan ia menyuruh dua pengantin agar masuk ke kamar itu untuk diberkati. Diberkati perkawinannya versi raja Caligula. Protulus dan Livia pun tak bisa menolak. Ia masuk ke kamar pengantin. Caligula dengan gaya slengekan meminta izin Caesonia, permaisurinya. "Aku ingin mencicipi bagaimana rasanya keperawanan," kata Caligula. (jss/bersambung)  


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar