Politik

Menyetubuhi Mayat (2) : Kepincut Sejak Janda Itu Masih Hidup

Keinginan Santoso menyetubuhi Engkom sebetulnya sudah ada sejak wanita itu belum mati. Dalam pandangan Santoso, semasa hidupnya, meskipun sudah agak tua, Engkom selalu terlihat seksi, genit, dan menggoda imannya. Karena prilaku wanita itu, dalam benak Santoso dipenuhi tanda tanya. Jangan-jangan wanita itu memang sengaja menggoda dan mengajaknya untuk bercinta. Hingga akhirnya muncul pikiran ngeres dalam otaknya untuk menyetubuhi korban. Bagaimanapun caranya. Santoso juga mengaku, selain terangsang oleh kemolekan wanita yang sebetulnya sudah berumur itu, ia juga tergoda oleh perhiasan emas yang selalu menempel pada bagian leher dan kedua tangan korban. Kondisi makin mendukung, ketika beberapa hari kemudian ia harus melangsungkan pernikahan dengan seorang gadis. Namun, karena libido Santoso selalu muncul, akhirnya ia tidak tahan lagi untuk menyalurkannya. Engkom yang naas itu jadi korban kebuasan Santoso. Wanita itu dibunuh dan mayatnya diperkosa. Kepada polisi Santoso mengakui, ia berhasil memasuki rumah korban melalui jendela, tepatnya sekitar kamar tidur. Dan aksi pembunuhan itu dilakukannya dengan mencekik leher dan membekap korban. Kejahatan itu begitu cepat serta tidak diketahui para tetangga. Ketika diinterogasi, Santoso mengakui secara terus terang, bahwa perhiasan emas berupa kalung dan gelang dijual ke salah satu toko di Pasar Johar Karawang sehari setelah melakukan kejahatan. Uang hasil rampokan dipakai untuk membiayai pernikahannya dengan wanita penduduk Kampung Pasirranji Kecamatan Serang, Bekasi. (jay/jss/bersambung)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar