Politik

Direktur Eksekutif GAPKI : Pantau Ancaman Eropa Sebelum Bersikap

Rencana pemberlakuan minyak sawit dilarang masuk Uni Eropa menimbulkan kegoncangan. Di Malaysia aksi unjukrasa dilakukan Felda dan kelompok buruh dari berbagai perusahaan. Dan di Sarawak petisi menolak larangan itu digalang besar-besaran. Bagaimana dengan Indonesia? Menurut DR Danang Girindrawardana SIP MAP, Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), menyikapi kemungkinan bakal dilarangnya minyak sawit masuk Uni Eropa itu, Indonesia untuk sementara menyikapinya dengan lunak dulu. Sebab menurutnya, masih ada ruang untuk melakukan negosiasi dalam proses mencapai win win solution dalam persoalan ini. Itu karena akar masalah ini adalah persaingan dagang. Sawit melawan bunga matahari dan minyak kedelai. “Kalau kita sederhanakan, sebenarnya persoalan ini kan sederhana yaitu sawit mengancam eksistensi minyak kedelai dan minyak bunga matahari. Namun menjadi tidak sederhana, karena ini menyangkut nasib puluhan juta rakyat dan devisa negara. Kita sedang memantau dan terus memantau untuk menentukan sikap yang tepat,” katanya pada Sawitplus.com. Kata Danang, sampai kapan pun sawit akan dipersoalkan. Sebab tanaman ini memang luar biasa. Sekali tanam, akan terus berbuah hingga tigapuluh tahun. “Jadi kalau diibaratkan gadis, kelapa sawit itu gadis yang wajahnya cantik, tubuhnya sexy pula. Jadi siapa saja berusaha mendekat, dan mereka bersaing untuk mendapatkannya,” tambahnya. jss


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar