Politik

Pasar Tuyul Sendang Pepeh (11-Habis) : Sesaji Terlambat Tumbal Berjatuhan

Pesugihan yang satu ini memang berbeda dengan pesugihan di tempat lain. Tuyul misalnya, yang cara kerjanya  mencuri uang milik orang lain atau masuk ke rumah orang atas perintah tuannya. Sementara makhluk dari Sendang Pepeh berfungsi sebagai teman kerja. Cara kerjanya yaitu membantu tuannya bekerja. Misalnya pedagang, ia bekerja  membantu tuannya membuat orang lain tertarik pada dagangan tuannya. Kalau ia seorang pejabat, maka jabatan tuannya dengan cepat naik pangkat dan lain sebagainya. Artinya, makhluk halus tadi mempengaruhi orang lain untuk kepentingan tuannya. Menyebut nama tuyul atau pesugihan yang lain tidak terlepas dari tumbal atau korban. Baik itu korban nyawa keluarga atau korban orang  lain. Kesamaan tuyul dengan tumbal tidak bisa dilepaskan. Mereka yang ingin cepat kaya harus rela bila salah satu keluarganya jadi tumbal. Namun, tumbal yang mengerikan tidak dikenal di pesugihan Sendang Pepeh. Pesugihan yang satu ini tidak minta tumbal. Syaratnya, asal sesaji selalu diganti setiap 35 hari sekali. Kalau si tuan tidak mengganti atau terlambat mengganti dengan yang baru, para makhluk halus itu marah. Ia sering menampakkan diri pada tuannya. Kalau sudah begitu, si tuan harus tanggap. Kalau tidak, maka bahaya mengancam. Akan terjadi sesuatu pada keluarga atau orang lain. Tapi sasaran pertamanya adalah tuannya sendiri. Kemarahan makhluk halus melalui beberapa tahapan. Pertama dengan tanda-tanda. Tanda pertama, bila si tuan seorang pengusaha, maka hasil usahanya mengalami penurunan. Rekan kerja yang biasanya simpati berbalik antipati. Apabila si tuan tetap tidak mengerti, maka peringatan kedua adalah membangkrutkan hasil usahanya. Kalau peringatan kedua tetap tidak diindahkan, maka peringatan datang berupa jatuhnya korban jiwa. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan si tuan harus tahu  cara penanggulangannya. "Mereka harus menyediakan dompet baru yang diisi uang. Puluhan ribu atau dua puluh ribu atau lima puluh ribu sesuai dengan kemampuan.” “Setelah dompet terisi, dibuang di sembarang tempat dengan catatan tidak diketahui orang. Ditaruh di dalam bus atau kendaraan umum lainnya atau juga dibuang begitu saja," katanya. Bagi yang menemukan dompet itu, maka dialah yang menjadi tumbal. Makhluk halus tadi mempunyai dua cara dalam memangsa korbannya. Dibunuh atau digerogoti hasil usahanya. Kalau si korban orang kaya, pengusaha atau petani sukses, makhluk halus akan menguras hartanya. Sangat mengerikan bila yang menemukan dompet itu adalah orang miskin. Kalau ini yang terjadi, tidak ada jalan lain kecuali nyawa jadi korban. (jss/habis)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar