Politik

Dirjenbun : Replanting Sawit Rakyat Sumbang Negara Rp 125 Triliun

JAKARTA-Bulan Januari ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) diagendakan melakukan peremajaan (replanting) kelapa sawit rakyat di Provinsi Riau. Ini sebagai lanjutan dari replanting yang sudah dilakukan di Sumatera Selatan dan Sumatera Utara. Sejalan dengan acara itu, Kementerian Pertanian (Kementan) akan menambah luasan perkebunan kelapa sawit milik rakyat yang masuk program peremajaan tanaman (replanting). Sebab jika program replanting kelapa sawit itu bisa dengan cepat dilakukan secara serentak, maka akan menghasilkan nilai tambah sebesar Rp 125 triliun per tahun. Menurut Dirjen Perkebunan Kementan, Bambang, dari total 11,90 juta hektare (ha) kebun kelapa sawit di Indonesia terdapat 4,70 juta ha perkebunan rakyat atau seluas 48%. Namun dari 4,70 juta ha itu, seluas 2,40 juta ha di antaranya masih dikembangkan secara tradisional. Tidak sedikit petani yang menggunakan benih asalan atau tidak bersertifikat. Malah dalam proses waktu, kebun kelapa sawit yang menggunakan benih tidak baik itu berkembang jutaan ha. Akibat itu, produktivitasnya rendah. Yaitu hanya 1-2 ton minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) per ha. Menurut Bambang, jika program replanting kelapa sawit itu bisa dengan cepat dilakukan serentak, maka akan menghasilkan nilai tambah produktivitas sebesar Rp 125 triliun per tahun. Itu semua apabila seluruh perkebunan sawit rakyat mampu memproduksi minimal 8 ton CPO. “Dengan begitu, setiap tahun kita bisa mendapatkan nilai tambah produktivitas Rp 125 triliun. Artinya, dengan replanting, itu sama dengan menambah pendapatan negara,” katanya. ass/js


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar