Politik

Woww, Mengajak Tikus Ikut KB

Tidak hanya manusia yang dirancang sedikit anak. Tikus di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur juga diprogram untuk itu. Mereka diikutkan sebagai peserta Keluarga Berencana (KB). Caranya, tikus-tikus itu diberi makanan lezat terdiri ikan pindang dengan sayur ‘penyebab’ mandul. Berkat itu populasi tikus sedikit dan petani makmur. Anti meracuni bumi dan tanaman gaungnya semakin meluas. Kesadaran ’mengalamkan alam’ itu sudah bergema dimana-mana. Salahsatu yang menerapkan sikap itu adalah Taman Organik yang berada di Tulungagung. Di areal yang luasnya puluhan hektar itu tanaman padi, buah, sayur-mayur disemprot dengan pupuk organik. Malah pestisida yang dipakai untuk ‘mengusir’ hama juga tidak ada yang kimia. Semua bahan untuk itu diambil dari tanaman yang tumbuh secara alami dari alam. Dan dengan itu ekosistem yang jaringannya ‘diputus’ an-organik kembali berjalan sesuai ‘kodratnya’. Tanah dan tanaman tumbuh subur sehat, dan laik konsumsi tanpa efek samping. Nah hama yang paling banyak mengurangi pendapatan para petani di kawasan ini adalah tikus. Tikus sawah ini gemuk-gemuk dan produktif. Kalau hewan pengerat itu sedang kelaparan, padi berhektar-hektar yang siap panen bisa ludes hanya dalam satu malam. Celakanya, seluruh produk untuk pembasmi tikus yang beredar di pasaran adalah racun. Racun itu efektif membunuh tikus. Tapi akibat yang ditimbulkan, tidak hanya tikus yang mati, tapi juga mikroba yang ada di tanah, air, dan tanaman yang justru berguna menyuburkan dan penyerbukan tanaman itu sendiri. Itu belum efek samping meracuni ternak dan manusianya sendiri. Kesadaran itu yang membuat para pengelola Taman Organik berpikir panjang. Dia tak hendak pakai racun hanya sekadar untuk mengusir hama tikus. Dari hasil meneliti tanaman dan kandungan ‘obat’ didalamnya, akhirnya ditemukan beberapa ramuan herbal untuk tujuan itu. Mengusir tikus tak harus dibunuh, tetapi ‘diikutkan Keluarga Berencana’. Satu anak atau dua anak cukup ! jss


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar