Selama dua pekan harga minyak sawit Malaysia mengalami fluktuasi harga, sebelum akhirnya meluncur turun. Itu akibat kurs ringgit yang naik, dan murahnya minyak kedelai.
Ringgit yang menguat di mata dolar menyebabkan minyak kelapa sawit lebih mahal bagi pemegang mata uang di luar Ringgit Malaysia. Pada hari Rabu malam Ringgit menguat 0.2% terhadap dolar.
Dan itu menyebabkan kontrak minyak sawit untuk pengiriman Maret di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 0,9% menjadi 2.499 ringgit (US $ 613,85) per ton.
Sebelum mengalami penurunan di pekan kedua, harga minyak sawit sempat terangkat. Namun itu tidak berjalan lama. Pasar goyang dan akhirnya terus mengalami penurunan hingga mendekati Hari Natal.
Menurut data dari surveyor kargo Intertek Testing Services dan Societe Generale de Surveillance, pengiriman minyak sawit Malaysia turun 2% pada Dec 1-20.
Namun demikian, pasar masih yakin penurunan ini tak bakalan lama. Dengan demikian, maka jika dirata-rata, untuk ekspor bulan Desember tahun ini ekspor minyak sawit Malaysia masih positif.
Sedang untuk minyak nabati lainnya, kontrak minyak kedelai Januari di Chicago Board of Trade naik 0,3%. Sedang kontrak minyak kedelai Mei di Dalian Commodity Exchange turun 0,2%. Untuk kontrak olein sawit Dalian naik 0,3%.
Harga minyak kelapa sawit memang banyak dipengaruhi pergerakan minyak nabati lainnya. Itu karena pasarnya sama, dan bersaing dalam memperebutkan pangsa pasar minyak nabati global. Ini tabel penurunan harga minyak sawit Malaysia selama dua pekan.
|
|
|
|
Kamis, 21 Desember 2017 |
2449 |
|
|
Rabu, 20 Desember 2017 |
2499 |
|
|
Sel, 19 Des 2017 |
2521 |
|
|
Senin, 18 Desember 2017 |
2528 |
|
|
Jum, 15 Des 2017 |
2518 |
|
|
Thu, 14 Des 2017 |
2452 |
|
|
Rabu, 13 Desember 2017 |
2458 |
|
|
Sel, 12 Des 2017 |
2473 |
|
|
Jum, 08 Des 2017 |
2479 |
|
|
Kamis, 07 Desember 2017 |
2502 |
|