PEKANBARU - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) melaksanakan Focus Group Discussion (FGD), Rabu (22/11) dengan tema “Optimalisasi dan Kerjasama Multi Pihak dalam Penyaluran Bibit Kelapa Sawit Unggul Bersertifikat dalam Mendukung PSR". Acara yang dibuka langsung plt Gubri yang diwakili Kadisbun Riau, Zulfadli ini sangat memberikan solusi terbaik petani dalam pemilihan bibit unggul.

Pandapotan Sitanggang selalu ketua panitia FGD kepada wartawan mengatakan, dirinya sangat berterimakasi kepada peserta yang hadir dalam FGD ini. Apalagi katanya, FGD ini sangat bermanfaat terhadap petani dalam pemilihan bibit unggul.

"Kita sengaja menghadirkan kelompok kelompok tani dan KUD KUD yang dibawa binaan Apkasindo untuk mau mengikuti FGD ini dengan harapan mereka kedepan lebih faham bagaimana bisa meningkatkan kualitas kebunnya dengan menggunakan bibit sawit yang unggul," jelasnya.

Hal yang sama juga diutarakan Sekjen DPP Apkasindo, Rino Afrino. Menurutnya, FGD kali ini sangat penting karena ini terkait dengan produktifitas buah sawit yang dihasilkan untuk 25 tahun mendatang. Makanya, dengan kehadiran kelompok tani dan KUD yang berasal dari 11 Kabupaten Kota di Riau ini bisa mencermati apa yang disampaikan para nara sumber yang sengaja di hadirkan pada FGD ini.

"Apkasindo beberapa waktu lalu sudah mengkampayekan bibit unggul, bahkan bersama wakil presinden, Apkasindo sudah membangun santri Entrepreneur  yang diberdayakan dalam pembibitan sawit yang unggul. Bahkan mereka sudah berhasil menjual 100 ribu bibit sawit yang unggul kepada petani sawit." tuturnya.

Rino menyebutkan, penentuan pemilihan bibit unggul ini sangat penting, karena ini menyangkut hasil produktifitas tandan sawit 25 tahun kedepan,"Semoga Kelompok tani dan KUD yang kita undang ini bisa memanfaatkan acara ini dan mengambil ilmunya untuk bisa diterapkan dalam perkebunan sawit," harapnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina DPP APKASINDO, Jend TNI (Pur) Dr Moeldoko, M.Si, yang langsung diwakili Mayjend TNI (Pur) Erro Kusnara, S.Sos dalam sambutannya mengatakan bahwa APKASINDO harus berguna bukan hanya kepada petani sawit, tapi untuk semua stakeholder sawit.

Acara ini adalah wujud nyatanya dan peserta yang hadir saat ini diluar ekspektasi saya  ujar Mayjend TNI (Purn) Erro Kusnara, S.Sos yang juga TAU Kantor Staf Presiden RI.

“Tadi dipesawat  saya berpikir bahwa peserta yang hadir adalah petani PSR dan Pengurus Koperasi  sebagaimana biasanya di acara-acara sebelumnya, tapi kali ini yang hadir adalah Ustad, Alumni Ponpes, Pastor, Suster Katolik dan Beberapa Perwakilan Pemuka Agama lainnya, maka terpaksalah saya tukar topik sambutan saya” ujar Mayjend TNI Pur) Erro Kusnara disambutannya.

Ya itulah hebatnya sawit, siapapun bisa memainkan peranannya dan mengerjakannya, tanpa batas dan tidak perlu harus ilmu tinggi, lanjutnya.

Besok saya akan ikut kelapangan (praktek), tadinya saya ingin langsung pulang sore ini ke Jakarta “tapi sungguh saya sangat tertarik ingin melihat langsung ratusan ribu bibit sawit hybrid yang dikelola (penangkar) oleh Suster dan Pastor” ujar Erro Kusnara.

Pokoknya kali ini berbeda dan keren APKASINDO dan Saya berharap hal yang sama bisa dilakukan di 21 Provinsi APKASINDO lainnya” ujarnya sambil tertawa mengakhiri sambutannya.

Dalam rangka memberikan pengetahuan dan informasi mengenai bibit unggul sawit untuk mampu menghasilkan produktivitas yang tinggi, maka pada kegiatan tersebut dihadirkan beberapa narasumber yang ahli di bidangnya yakni pihak BPDPKS, Dirjebun Kementerian Pertanian RI, Disbun Provinsi Riau, DPP APKASINDO, Dami Mas, Asian Agri, ICP Agro Indonesia.

Kegiatan Focus Group Discussion ini mengusung tema “ Optimalisasi dan Kerjasama Multi Pihak dalam Penyaluran Bibit Kelapa Sawit Unggul Bersertifikat dalam Mendukung PSR” dan tak lupa juga, dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh kelompok tani Kampar Confrates Tua dimana terdiri dari para rohaniawan katolik yang merupakan tokoh dan penggiat sawit Indonesia. (lin)