Nusantara

Buka KCP di BEI, Strategi BSI untuk Permudah Masyarakat Dapatkan Akses Layanan & Produk Syariah

JAKARTA -PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) membuka kantor cabang pembantu (KCP) yaitu KCP Jakarta Bursa Efek Indonesia. Pembukaan kantor cabang BSI di Bursa Efek Indonesia diharapkan mampu memberikan layanan jasa dan produk perbankan syariah secara lebih maksimal kepada seluruh stakeholder dan masyarakat.

Wakil Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta mengatakan BSI KCP Jakarta Bursa Efek Indonesia merupakan hasil dari relokasi dari kantor BSI KCP Jakarta Bendungan Hilir 1. Sebab di tahun ini BSI merelokasi 132 outlet dan cabang sebagai bagian dari strategi untuk lebih mendekatkan BSI dengan masyarakat. “Relokasi ini merupakan bentuk strategi BSI dalam meningkatkan layanan kepada masyarakat dengan memindahkan lokasi cabang ke lokasi yang strategis, namun bagi BSI merupakan daerah blankspot Outlet BSI termasuk di Gedung Bursa Efek Indonesia,” kata Bob.

Relokasi dilakukan terhadap kantor cabang yang produktivitasnya masih rendah dikarenakan jarak yang berdekatan. Sehingga BSI ingin meningkatkan kinerja dan efisiensi dengan relokasi outlet dari sisi pengumpulan dana masyarakat, penyaluran pembiayaan, dan juga peningkatan fee based income. Langkah ini diharapkan dapat mempermudah akses layanan perbankan syariah yang komprehensif kepada nasabah BSI dan masyarakat umum sebagai one stop financial solution. Hal tersebut sejalan dengan misi BSI untuk memberikan akses solusi keuangan syariah di Indonesia.

“Relokasi yang BSI lakukan juga merupakan langkah mewujudkan komitmen BSI dalam menciptakan produk dan layanan yang berkelanjutan serta bermanfaat untuk nasabah, serta sebagai bukti kesungguhan BSI dalam mewujudkan bank syariah yang inklusif, modern, dan inovatif di Indonesia yang akan menjadi energi kebaikan untuk ekonomi Indonesia,” tutur Bob.

Harapannya BSI mampu meningkatkan strategi dari sisi jaringan sesuai dengan road map tahun lalu, yaitu relokasi cabang BSI yang lebih potensial. Melalui sinergi dengan berbagai pihak serta strategi yang tepat, serta didorong dengan berbagai layanan dan produk keuangan syariah yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat kami percaya kinerja Bank Syariah Indonesia akan terus tumbuh.

Sebagai Bank Syariah terbesar di Indonesia dengan visi menjadi bagian dari Top 10 Global Islamic Bank dari kapitalisasi pasar, BSI berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan untuk nasabah BSI yang jumlahnya terus bertumbuh. Transformasi yang konsisten dilakukan oleh seluruh komponen BSI dalam menorehkan kinerja yang membanggakan dan memberikan nilai tambah yang baik bagi Negara, Pemegang Saham maupun Umat. Kinerja yang solid dan sehat ditunjukan dari pertumbuhan aset sebesar 12,46% secara yoy menjadi Rp277,34 triliun. Selain itu, BSI juga terus meningkatkan efektivitas dan efisiensi biaya dengan membaiknya biaya operasional (BOPO) menjadi 74,50%.

Pembiayaan BSI secara keseluruhan sebesar Rp 191,29 triliun tumbuh 18,55%. Segmen pembiayaan terbesar yang menyokong capaian tersebut di antaranya pembiayaan mikro tumbuh 31,13%, pembiayaan konsumer tumbuh 21,66%, pembiayaan wholesale tumbuh 20,34%, pembiayaan kartu tumbuh 22,87% dan gadai emas tumbuh 20,07%. Raihan ini juga didukung NPF Nett sebesar 0,74%. Adapun cash coverage BSI meningkat signifikan menjadi 157,93%.

Kinerja positif ini juga didukung oleh kepercayaan masyarakat melalui penempatan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 244,66 triliun, tumbuh 13,07% dengan proporsi DPK didominasi oleh tabungan wadiah, giro dan deposito. Kepercayaan masyarakat terhadap tabungan BSI menghantarkan tabungan BSI saat ini berada pada posisi Top 5 industri perbankan nasional. Sedangkan dari sisi jaringan, BSI didukung oleh lebih dari 1.500 outlet dan lebih dari 2.500 jaringan ATM yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sementara menurut Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Iman Rachman, saat ini pengembang investor syariah masih sangat sedikit jumlahnya di bursa. Karenanya, Iman berharap ke depannya BSI bisa bersama-sama dengan BEI untuk meningkatkan jumlah pengembang dan investor syariah di Indonesia. 

“Obligasi syariah produk syariah beragam dan bisa jadi alternatif. Jadi saya pribadi ingin berterima kasih sudah menyajikan berbagai pilihan bagi tenan-tenan yang ada disini, pilihan juga bijak. Kami juga doakan semoga right issuenya sukses tahun ini, karena bagi kami juga butuh right issue makin banyak makin likuid. Sebagai informasi pak, investor kita itu paling banyak 9,7 juta, investor syariah kita 4 juta. Artinya mereka butuh BSI dan juga mereka butuh produk juga untuk pendapatan dananya. Mudah-mudahan kehadiran BSI juga makin menggiatkan pasar syariah,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama BSI bersama BSI Maslahat juga memberikan santunan sebesar Rp 50 juta kepada anak yatim piatu dan dhuafa sebagai bentuk kepedulian kepada sesama.(int)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar