Nusantara

Apkasindo Rohil Gelar Aksi Damai di Halaman Kantor Bupati

ROHIL  - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) menggelar aksi damai di halaman Kantor Bupati Rohil, Selasa (17/5/2022).

Dalam aksi yang mendapatkan pengawalan dari Polres Rohil, Kodim 0321 Rohil serta Satpol PP tersebut, rombongan juga memarkirkan 5 mobil berisikan sawit di depan kantor Bupati.

Aksi dipimpin ketua Apkasindo Rohil Tommy Efo Sihombing didampingi Sekretaris DPD Apkasindo A.L. Manalu. Sementara koordinator aksi adalah Rusli.

Dalam orasinya, Apkasindo Rohil meminta kepada Presiden RI agar mencabut larangan ekspor CPO, minyak goreng, serta oli CPO.
Ketua DPD Apkasindo Rohil Tommy Efo Sihombing dalam penyampaiannya mengaku sangat prihatin melihat kondisi petani sawit saat ini. Dimana sebutnya, dengan pelarangan ekspor CPO dan turunan nya mengakibatkan harga sawit khususnya di Kabupaten Rohil.
"Oleh karena itu, kami mewakili para petani menyampaikan dan bermohon kepada presiden agar segera mencabut larangan ekspor CPO," katanya.

Apalagi sebutnya, Kabupaten Rohil merupakan daerah penghasil terbesar kelapa sawit di Provinsi Riau. Bahkan, ikon perkebunan Rohil adalah sawit.
Saat ini terangnya, para petani di Kabupaten Rohil sangat menderita dengan harga sawit yang begitu murah dan bervariasi di setiap Kecamatan. Bahkan, sudah ada RAM penampung sawit yang tutup karena tidak sanggup menampung sawit para petani.

Usai menggelar aksi di depan kantor Bupati, kemudian jajaran Apkasindo melakukan mediasi dan diterima oleh Asisten ll Rahmatul Zamri mewakili Bupati Rohil Afrizal Sintong.

Dalam pertemuan itu, Asisten III menyampaikan ucapan terimakasih kepada Apkasindo yang telah melaksanakan aksi damai secara serentak di seluruh Indonesia.

"Sesuai perintah Bupati saya menerima dan mendengarkan apa keluh kesah yang disampaikan, kami tampung dan selanjutnya akan kami sampaikan ke pusat melalui Provinsi," katanya.

Rahmatul menerangkan, sebelumnya juga telah dilaksanakan pembahasan mengenai dampak pelarangan ekspor bahan baku minyak CPO dan turunan nya.
"Apa yang menjadi kekhawatiran kita hari ini memang terbukti apalagi ini menyangkut bahan pokok," jelasnya.

Menurutnya, kebijakan ini memang perlu di evaluasi karena memiliki efek yang begitu besar. Dengan pelarangan ekspor, tentu stok PKS akan melimpah bahkan over load.

"Apa yang disampaikan sudah kita terima dan akan saya laporkan ke pak Bupati, kemungkinan nanti kita akan langsung ke lapangan untuk melakukan investigasi secara langsung. Kita juga akan minta data dari dinas pertanian dan seluruh Camat berkaitan dengan harga sawit di lapangan," pungkasnya.

Dari keterangan Apkasindo sendiri. Harga TBS di beberapa Kecamatan yang ada di Rohil sangat bervariasi. Tertinggi berada di Kecamatan Bagansinembah Raya dengan harga di petani Rp 2.100 dan terendah berada di daerah pesisir yakni dengan harga Rp800.(*)

 


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar