JAKARTA  --  Sumbangan devisa dari ekspor minyak sawit Indonesia sampai akhir tahun 2021 diperkirakan mencapai USD 35 miliar (sekitar Rp 507 triliun) atau naik 52% dibandingkan tahun 2020. Ini merupakan pencapaian tertinggi dalam sejarah industri minyak sawit Indonesia.

Hal itu dikemukakan Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia, Joko Supriyono (GAPKI) dalam acara  Borneo Palm Oil Forum di Banjarmasin hari ini, Rabu 15 Des. 2021.

Sementara itu, Ketua Bidang Komunikasi Tofan Mahdi mengatakan prospek harga minyak sawit diperkirakan akan tetap stabil tahun depan. Namun ia memprediksi kenaikan devisa senilai saat ini mungkin belum bisa ditebak sekarang, karena tergantung berbagai perkembangan ekonomi dunia. Ia menegaskan devisa dari minyak sawit tetap jadi primadona bagi Indonesia. (Anna ).

[16/12 10.59] Jkt Bu Ana: Foto (dari kiri): Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Kadisbunnak) Provinsi Kalimantan Selatan Suparmi, Ketua Umum GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) Joko Supriyono, dan Ketua Bidang Komunikasi GAPKI Tofan Mahdi di Banjarmasin, Rabu (15/12).(rls)