Nusantara

Peduli Karhutla, Minamas Plantation Kembali Bekali 750 Guru dan Kepsek

PEKANBARU – Dalam rangka meningkatkan kesadaran akan peduli lingkungan khususnya bahaya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Minamas Plantation bekerja sama dengan IHF (Indonesia Heritage Foundation) kembali mengadakan Seminar dan Sosialisasi Pendidikan Karakter Di Tengah Pandemi dan Membangun Sekolah Peduli Api tahap 2 secara online bagi lebih dari 750 tenaga pendidik baik dari tingkat Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Menengah Pertama dan Menengah Atas dari 70 sekolah yang berada di sekitar wilayah operasionalnya.

Melalui pembinaan edukatif ini, para Guru dan Kepala Sekolah tersebut nantinya diharapkan dapat melakukan tindakan preventif seperti memberikan edukasi dan pemahaman akan bahaya kebakaran bagi lingkungan, memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya membuka lahan tanpa membakar serta peraturan-peraturan dan hukum yang dapat menjerat masyarakat apabila masih membuka lahan dengan membakar. Terlebih lagi, para Guru dan Kepala Sekolah diharapkan nantinya dapat menjalankan tata cara pelaporan ke Satuan Tugas (Satgas) jika Karhutla terjadi di sekitar lingkungan masing-masing.

CEO Minamas Plantation, Shamsuddin Muhammad kepada wartawan Kamis (8/7) mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk menyelenggarakan kerjasama dengan IHF karena menyadari bahwa pendidikan dan generasi muda merupakan investasi penting untuk membangun masa depan bangsa kearah yang lebih baik. "Melalui kerja sama ini diharapkan para Guru di sekitar wilayah operasional kami dapat menjadi agen perubahan yang dapat membuat anak didik dan generasi muda kita menjadi lebih mencintai lingkungan serta dapat memberikan pembelajaran yang efektif di tengah pandemi sekarang,” katanya.

Sementara itu, Sesditjen Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Dr Drs Sugeng Priyanto MSi menambahkan, melalui seminar ini dia dapat mengajak lebih banyak lagi elemen masyarakat yaitu dunia pendidikan agar bersama-sama membangun kesadaran hukum masyarakat akan pentingnya hak dan kewajiban dalam mencegah Karhutla. Mari kita bersama-sama dengan tokoh masyarakat dan para pelaku lapangan kita bangun bersama orkestra menjaga alam untuk tidak terjadi karhutla. "Sehingga, masyarakat memiliki dan beraktualisasi dengan kesadaran hukum serta menggunakan hak dan kewajibannya dalam mengelola sumber daya alam, pada konteks ini jangan sampai terjadi kebakaran,” jelasnya.

Selain itu, Koordinator Bidang Diseminasi Iklim dan Kualitas Udara  BMKG, Hary Tirto Djatmiko, ST mengatakan, dengan melibatkan dunia pendidikan dalam membantu mitigasi Karhutla dan bencana alam merupakan salah satu solusi internal di masyarakat untuk mengurangi dampak bencana, serta membiasakan masyarakat untuk tanggap dan sigap terhadap bencana yang terjadi.

"Pendidikan kebencanaan bermacam-macam bentuknya dimulai dari penangulangan bencana berbasis masyarakat, pendidikan kebencanaan untuk menuju masyarakat sadar bencana, serta kearifan lokal masyarakat dalam menangani bencana,” katanya.

Sejak 2015, sebagian sekolah-sekolah Minamas Plantation telah mengadopsi pendidikan karakter, dimana para guru mengikuti pelatihan pendidikan di IHF. Tujuan pendidikan karakter bagi para guru tersebut adalah untuk mengembangkan semua dimensi para guru, tidak hanya kemampuan akademik, tetapi juga fisik, emosional, spiritual, kreativitas dan aspek kecerdasan majemuk lainnya secara holistik dan seimbang.

Selain rutin berkontribusi melalui Pilar Pendidikan, Kesehatan, Kepemudaan, Olahraga dan Budaya seperti program seminar bagi para Guru tersebut, program CSR Minamas Plantation juga dikembangkan dalam pilar Pemberdayaan Masyarakat dan Lingkungan yang berkomitmen dan fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan.(lin)

 


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar