Politik

Darmin Buka IPOC 2017, Sektor yang Menghidupi 14 Juta Keluarga

Gelaran International Palm Oil Conference (IPOC) 2017 dibuka Menteri Koordinator Ekuin Darmin Nasution mewakili Presiden Joko Widodo. Dengan memukul tambur, acara internasional tahunan itu dinyatakan resmi dibuka. Dalam kesempatan ini Darmin menyebut,  bahwa sawit santat penting bagi Indonesia. Sebab selain memberi masukan devisa terbesar, juga ada di dalamnya 14 juta keluarga telah memperoleh lapangan penghidupan. “Dan ini akan berperan penting tentunya dalam pengentasan kemiskinan,” katanya. Itu yang membedakan kelapa sawit dengan perkebunan yang lain. Dan mekanisme itu sudah mulai berjalan untuk menghasilkan bibit yang baik, serta ada mekanisme menjalankan partnership antara perusahaan besar dengan rakyat. Itu karena industri sawit telah mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Sudah sepatutnya industri kelapa sawit dijadikan role model, bahwa kerjasama antara perkebunan besar dengan perkebunan rakyat menjadi suatu contoh adanya mekanisme yang baik bagi sektor perkebunan yang lain. Dalam kesempatan ini Menko Ekuin Darmin Nasution menyebut, bahwa pihaknya mendapat perintah presiden untuk hadir di konferense sawit ini. Diharap, itu memberi stimulasi untuk meningkatkan produksi lewat partnersip dengan petani. Menurut Darmin, sawit paling penting dalam ekonomi RI. Memang benar ada pandangan tidak positive dalam hal ini. Tetapi sawit adalah bagian dari pembangunan Indonesia Untuk itu perlu dicari jalan yang sungguh-sungguh untuk memenuhi apa yg diperlukan. Selain juga untuk merintis pasar baru. Presiden datangi ke berbagai negara yang bukan pasar tradisional kita. Juga termasuk untuk ekspor CPO. Di sawit dipekerjakan 14 juta orang. Ini berarti berperan terhadap pengentasan kemiskinan. Memaang betul, banyak hasil kebun yang lain di RI, ada karet, kopi, coklat dan yang lain. Tetapi yang membedakan dengan sawit, di sawit ada mekanisme. Baik untuk produksi bibit, lalu partnersip swasta dengan petani. “Jadi kita harus bisa buat sawit ini jadi model. Terutama partnership dengan rakyat,” katanya. Pemerintah yakin, bahwa kita tidak bisa lagi ekstensifikasi. Pemerintah berkomitmen mengatasi masalah pertanahan. Akan dilakukan reformasi agraria. Di sawit diusahakan produktivitas makin tinggi dengan intensifikasi. Juga replanting bagi kebun yang rendah produktivitasnya. Sawit umur 0-9 tahun yang ada banyak ditanam dengan bibit palsu. Kita punya BPDB untuk kelapa sawit untuk kelola dana yang dipungut dari industri sawit. Dana ini bisa dipakai untuk mengembangkan bibit dan meningkatkan produksi lewat intensifikasi. Indonesia dan Malaysia juga membentuk asosiasi penghasil sawit dalam wadah CPOPC. “Dan ini untuk membantu usaha mengatasi masalah sawit,” kata Darmin. Pemerintah di pusat dan di daerah perlu menciptakan standar perkebunan yang baik,dan juga tata kelola yang baik. “Kita juga perlu bantu selesaikan persoalan tanah. Kita harap dalam bebrapa tahun kita bisa ubah wajah industri sawit. Semoga pertemuan dalam IPOC 2017 ini bisa melahirkan pemikiran untuk mengembangkan sawit di Indonesia. jss


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar