Industri

Harga CPO Naik Lagi, Hati-hati Kepeleset

JAKARTA - Harga kontrak minyak sawit mentah (CPO) Malaysia mengalami kenaikan cukup tinggi hari ini Jumat (4/12/2020) menyusul kabar Indonesia akan meningkatkan pungutan sawit. Di sisi lain ketatnya pasokan juga membuat harga CPO terbang.

Pada 10.50 WIB, harga CPO kontrak pengiriman Februari 2021 di Bursa Malaysia Derivatif Exchange mengalami apresiasi sebesar 0,84% ke level RM 3.360/ton. Harga CPO sampai saat ini masih bertengger di kisaran level tertingginya dalam delapan tahun terakhir. 

Melansir Reuters, Indonesia akan memberlakukan pungutan yang lebih tinggi pada minyak sawit mentah mulai 10 Desember. Peningkatan pungutan ini dikarenakan untuk membiayai proyek penggunaan biodiesel berbasis sawit di RI.

Menurut para analis, permintaan minyak sawit mungkin tertahan tahun depan karena kekurangan pasokan yang dipicu oleh cuaca yang tidak menguntungkan, masalah infrastruktur dan pandemi COVID-19 mendorong harga naik lebih lanjut.

Namun di sisi lain harga yang sudah terlampau tinggi pada akhirnya juga akan mengurangi minat beli konsumen sehingga permintaannya turun. Harga yang lebih tinggi dapat membuat konsumen mencari alternatif yang lebih murah dan pada akhirnya akan mendorong harga minyak sawit lebih rendah.

Produksi minyak sawit Malaysia pada tahun 2020 kemungkinan akan mencapai 19,2 juta ton, dengan stok Desember turun ke level 1,4 juta ton.

"Keseluruhan produksi global untuk minyak nabati serbaguna ini turun 4,5 juta ton musim lalu. Mengejutkan dan belum pernah terjadi sebelumnya," kata analis minyak nabati Thomas Mielke.

"Untuk musim depan kami memperkirakan produksi akan rebound, tetapi kenaikan ini akan jauh lebih lambat dari situasi serupa 5 tahun lalu," tambah Mielke sebagaimana diberitakan Reuters. *


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar