Industri

Tol Pekanbaru-Dumai Bakal Pangkas Biaya Produksi Sawit, Gulat Manurung : Bisa Angkat Harga TBS

Ketua Umum DPP Apkasindo, Gulat Medali Emas Manurung saat menjajal Tol Pekanbaru-Dumai. (Istimewa)

PEKANBARU - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) menyambut baik peresmian jalan Tol Pekanbaru-Dumai (Permai). Tol sepanjang 131 km yang membentang dari Kota Pekanbaru ke Kota Dumai itu diyakini dapat membawa manfaat positif untuk industri kelapa sawit, khususnya di Riau. 

Dengan adanya Tol Pekanbaru-Dumai, diyakini dapat menghemat biaya produksi kelapa sawit. Karena seluruh minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) di Riau, akan diekspor melalui Pelabuhan Dumai.

"Dumai adalah tempat pengekspor CPO terbesar di Indonesia. Dengan lancarnya transportasi Dumai ke kabupaten lain, dengan lancarnya pengiriman CPO dari pabrik ke pelabuhan Dumai, kita berharap biaya produksi sawit akan berkurang atau menurun, karena semuanya sudah lancar," kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Apkasindo, Gulat Medali Emas Manurung kepada SawitPlus.co, Minggu (27/9).

Seperti diketahui, dengan Tol Permai, perjalanan yang sebelumnya membutuhkan waktu hingga 5 jam dipangkas menjadi 1,5 jam. Hal ini tentu akan memangkas biaya produksi sawit.

"Kita berharap, dengan menurunnya biaya produksi, maka penetapan harga TBS di Provinsi Riau yang dilakukan setiap hari Selasa, itu bisa naik. Karena dalam penetapan harga TBS, biaya produksi itu dihitung," ujarnya.

Dumai, kata Gulat, sebagai pelabuhan terbesar di Riau, adalah central dari distribusi pupuk. Sehingga Tol Permai juga diharapkan akan memangkas biaya pendistribusian pupuk dari Dumai ke daerah-daerah lain di Riau. 

Selain memangkas biaya produksi, kehadiran Tol Permai juga membawa keuntungan lain bagi perusahaan pabrik kelapa sawit (PKS). Di mana potensi terjadinya kecurangan saat pengiriman CPO ke Dumai untuk kemudian di ekspor akan berkurang. 

"Karena selama ini PKS yang mengirim TBS-nya ke Dumai sering rugi karena truk CPO-nya banyak kencing di jalan. Jadi jika truk ini melalui tol langsung ke Dumai, ini mengurangi potensi kencing di jalan itu. Ini lah yang dibahagiakan bagi teman-teman PKS," ucapnya. 

"Karena ini bukan rahasia lagi, banyak yang melakukan kecurangan dengan mengurangi volume CPO yang dibawa di perjalanan, atau yang dikenal istilah kencing di jalan," tambah Gulat. 

Gulat mengatakan, dengan diresmikannya tol pertama di Bumi Melayu ini, menjadi kebanggaan bagi masyarakat Riau. 

"Semoga dengan kebahagiaan ini, dapat meningkatkan imunitas masyarakat Riau dan mengurangi potensi terkena covid-19. Karena orang bahagia itu bisa meningkatkan imunitas tubuh," ujarnya.

Seperti diketahui, Tol Pekanbaru-Dumai diresmikan langsung oleh Presiden Jokowi secara virtual dari Istana Bogor, Jumat (26/9) kemarin lusa. Tol sepanjang 131 km ini dibangun dengan biaya sebesar Rp12,18 triliun.*

 


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar