JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) menjalin kerja sama dengan ExxonMobil. Kerja sama ini dilakukan untuk mengembangkan Mobil Mikrosites atau stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) berbahan baku minyak sawit di luar wilayah Jawa, seperti Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
"Apkasindo dan ExxonMobil akan masuk ke pengembangan industri hilir berbasis CPO kebun rakyat, khususnya pemanfaatan brondolan," ujar Ketua DPP Apkasindo Gulat Manurung di Jakarta, Sabtu.
Dalam keterangan tertulis disebutkan penandatanganan MoU dilakukan oleh Vice President Director ExxonMobil Indonesia Kamal Singh dan Ketua Umum Apkasindo Gulat ME Manurung yang didampingi Sekjen Apkasindo Rino Afrino di Jakarta, Jumat (28/8).
Dengan kerja sama ini, kata Gulat, diharapkan nilai tambah petani sawit dapat meningkat. Nantinya akan ada pemberdayaan masyarakat dan usaha kecil petani sehingga menciptakan lapangan kerja baru.
Gulat mengatakan, Apkasindo akan mengembangkan pompa bensin mini bernama Mikrosite yang merupakan peluang usaha yang sangat baik bagi para petani dan kelembagaannya (koperasi atau kelompok tani).
"Mikrosite tersebut dikemas dengan perencanaan yang baik, tingkat keamanan yang baik, serta ramah lingkungan. Diharapkan nantinya petani tidak hanya tergantung pada pendapatan hasil menjual TBS dan terpengaruh oleh naik turunnya harga CPO," katanya.
Menurut Gulat, kerja sama ini membawa dampak berantai bagi sawit rakyat yakni mendorong pertumbuhan ekonomi baru di daerah pedesaan dan area sulit sehingga meningkatkan kebutuhan terhadap bahan bakar yang berkualitas baik untuk kendaraan bermotor dan yang lainnya.
Di sisi lain, akses ke pompa SPBU yang sudah ada jauh dari desa dan kadangkala stok habis dan harus membeli eceran dengan harga yang lebih mahal.
Pada kesempatan itu, Staf Khusus Menko Maritim dan Investasi Jodi Mahardi mengharapkan kemitraan tersebut menambah kesejahteraan petani.
ExxonMobil punya standar dan mutu yang baik, tambahnya, petani bisa mendapatkan keuntungan dari usaha bersama tersebut dan tentunya ExxonMobil menjadi pembeli (offtaker) minyak sawit petani milik petani langsung.
"Jadi, petani bisa mengakses langsung ke ExxonMobil Indonesia dalam hal pemasaran TBS-nya, ini menambah nilai tawar petani tentunya," kata Jodi.
Di tempat terpisah, pengamat pertanian dari Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP) Pantjar Simatupang menilai kerja sama tersebut sebagai kemajuan langkah dari Apkasindo serta ExxonMobil yang bisa membaca peluang bisnis untuk jangka depannya.
"Ya, ini bagus, saya berharap kerja sama ini bisa segera direalisasikan, ini sangat bermanfaat untuk daya tawar petani sawit di rantai pasok TBS," ujarnya.*