PEKANBARU - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau mengevakuasi gajah tunggal dari kantong bgajah yang berada di Kabupaten Rokan Hilir. Evakuasi gajah terkahir ini dilakukan untuk menghindari konflik serta alasan potensi kembang biaknya
Kepala BBKSDA Riau, Suharyono, mengungkapkan, berdasarkan hasil survey populasi kantong gajah sumatera yang dilakukan Balai Besar KSDA Riau bersama mitra pada tahun 2018 menunjukan bahwa masih terdapat populasi gajah sebanyak satu ekor di kantong gajah Rokan Hilir.
"Berdasarkan hasil identifikasi, satu ekor gajah berjenis kelamin betina memiliki bobot lebih dari 4 ton dan diperkirakan berumur 50 tahun," ungkap Suharyono di Pekanbaru, Senin (27/7).
Kemudian, lanjutnya, pada tanggal 22 sampai 26 Juli 2020, Balai Besar KSDA Riau bersama Yayasan TNTN, Wildlife Conservation Indonesia, kepolisian dan masyarakat melakukan survey dan evakuasi terhadap gajah tunggal dengan mempertimbangkan keselamatan individu, peluang untuk berkembang biak dan menghentikan konflik yang terjadi dengan manusia (Sesuai Dokumen Rencana Tindakan Mendesak Penyelamatan Gajah Sumatera Tahun 2020 - 2023).
"Evakuasi dilakukan di Desa Melayu Besar, Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan, Kabupaten Rokan Hilir. Gajah tunggal berhasil di evakuasi pada hari Minggu, 26 Juli 2020 sekitar pukul 03.00 WIB dengan menggunakan dua ekor gajah jinak yaitu Bankin dan Indah," terangnya.
Setelah dievakuasi, gajah tunggal tersebut selanjutnya dibawa ke Pusat Latihan Gajah (PLG) Sebanga untuk pemeriksaan medis dan pemantauan perilaku.
"Kegiatan pelepasliaran langsung setelah evakuasi tidak dimungkinkan karena perilaku gajah yang agak jinak dikhawatirkan tidak dapat eksis lagi di alam dan menimbulkan konflik baru dengan manusia," tutupnya. (*)