D100 Diluncurkan, Pemerintah Siapkan DMO dan Harga Acuan Sawit
JAKARTA - Pemerintah saat ini tengah merumuskan kebijakan untuk wajib pasok pasar domestik atau Domestic Market Obligasi (DMO), serta patokan harga jual sawit.
Kebijakan ini dirumuskan untuk menjaga pasokan serta harga sawit yang baik untuk petani dan perusahaan, terutama Pertamina yang telah meluncurkan Green Diesel (D100), yang bahan dasarnya 100% dari minyak sawit. Untuk memproduksi D100 ini, Pertamina membutuhkan minyak sawit 1.000 barel per hari.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengatakan, agar D100 dapat diproduksi berkelanjutan, maka harus dirumuskan DMO serta patokan harganya. "Harus ada DMO dan harga khusus (price cap) sawit," ungkapnya beberapa hari lalu.
Nicke memastikan bahwa pihaknya sudah siap untuk memproduksi D100. Oleh sebab itu, lanjutnya, pasokan minyak sawit untuk Pertamina juga harus dijaga.
"Kalau kami tugasnya secara teknis dan kapasitas produksi sudah siap dengan kilang kami yang dimodifikasi," katanya.
Sebagai informasi, program D100 yang dicanangkan Pertamina merupakan bahan bakar minyak ramah lingkungan hasil pengolahan Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil (RBDPO) 100% di Kilang Dumai. Skema RBDPO merupakan pengolahan minyak kelapa sawit atau CPO yang diproses lebih lanjut sehingga hilang getah, impurities maupun baunya.
Uji coba pengolahan produksi yang dilaksanakan pada 2 - 9 Juli 2020 tersebut merupakan uji coba ketiga setelah sebelumnya uji coba RBDPO melalui co-processing hingga 7,5% dan 12,5%. Keberhasilan tersebut mendapat dukungan pemerintah melalui kunjungan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita ke Unit DHDT Refinery Unit (RU) II Dumai pada Rabu (15/7) lalu.*
Tulis Komentar