PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau menargetkan, setiap desa memiliki perpustakaan sendiri. Ini merupakan dalam rangka perbaikan inklusi serta meningkatkan minat baca masyarakat.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Riau, Rahima Erna.“Minimal satu desa punya satu perpustakaan,” katanya.
Dia yakin, langkah ini dapat berpengaruh terhadap tingkat inovatif masyarakat, sehingga dengan sendirinya menunjang kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, fungsi perpustakaan sebagai transportasi inklusi sosial juga berjalan.
Rahima mengatakan, upaya untuk meningkatkan literasi terhadap masyarakat Riau memang harus dilakukan. Dia mengakui bahwa hal ini memang menjadi tugas yang besar mengingat di Riau terdapat 1.582 desa dan kelurahan.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan yakni menjadikan terget ini masuk dalam terget kerja Pemda setempat di 12 kabupaten/kota. Pemprov Riau secara resmi telah mengirimkan surat kepada Pemda agar terget ini bisa tercapai.
Selain itu juga perlu dilakukan upaya pendekatan agar daerah paham bahwa masalah ini penting untuk dilakukan. “Sementara ini sudah ada yang jalan,” katanya.
Data dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Riau, dari 1.582 desa dan kelurahan di Riau, baru 518 yang memiliki perpustakaan. Indikatornya, ialah terwujudnya desa mandiri, ketika perpustakaan tidak terbentuk di desa tersebut maka tidak mungkin status desanya desa mandiri.*
