PEKANBARU - Bea Cukai Riau mengapresiasi keberhasilan Direktorat Kepolisian Air dan Udara (Ditpolairud) Polda Riau, dalam mengungkapkan penyelundupan 1.062 dus rokok Ilegal. Apresiasi ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan (Kabid P2) Kantor Wilayah Bea Cukai Riau, Agung Saptono. 

"Kita sangat mengapresiasi teman-teman Polair (Polda Riau) yang bisa dengan sigap menangkap para pelaku penyelundupan rokok ilegal ini, meskipun wilayah kita luas," ungkap Agung, kepada SAWITPLUS.CO, Rabu (8/7). 

Agung mengungkapkan, pihaknya siap membantu Polda Riau dalam proses hukum kasus tersebut. "Kita memang bahu-membahu lah. Kita sangat apresiasi, luar biasa beliau bisa menangkap. Dan kita siap membantu apabila nanti dibutuhkan sebagai ahli, baik itu untuk penghitungan kerugian negara, kemudian apa saja yang dilanggar dari undang-undang cukai, kita siap," ujarnya. 

Dikatakan Agung, pihaknya juga terus melakukan pemantauan di sepanjang perairan Riau untuk mencegah penyelundupan barang-barang ilegal. Dengan penangkapan ini, diharapkan dapat menimbulkan efek jera bagi para pelaku. 

"Apresiasi kita sangat luar biasa pada Polair, karena kalau tidak begitu, maka siapa pun nanti akan menyelundup. Siapa saja yang menangkap tidak masalah, yang penting nanti diproses sampai ke pengadilan. Ini untuk menimbulkan efek jera bagi para pelaku penyelundupan," katanya. 

Agung berharap, Bea Cukai Riau dan Polda Riau dapat terus bersinergi dalam memberantas pelaku penyelundupan. "Kita harapkan ke depan, baik dari kita sendiri dari bea cukai, polri dan masyarakat, bisa bersinergi untuk menjaga agar tidak ada lagi penyelundupan," tambah Agung. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Polda Riau berhasil menggagalkan penyelundupan 1.062 dus rokok ilegal. Ribuan dus rokok ilegal itu diamankan dalam sebuah kapal bermuatan kelapa di perairan Indragiri Hilir pada Sabtu (4/7). Dua orang tersangka berhasil diamankan dalam pengungkapan tersebut. Saat ini barang bukti serta tersangka telah di amankan di Ditpolairud Polda Riau untuk proses hukum lebih lanjut.