Regulasi

Ancam Reshuffle, Jokowi Jengkel dengan Kinerja Menteri

PEKANBARU - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, jengkel dengan sejumlah kementerian yang bekerja biasa saja pada masa pandemi covid-19. Dalam video rapat tertutup pada 18 Juni 2020 lalu, yang diunggah oleh Sekretariat Presiden, Presiden Jokowi mengevaluasi kinerja sejumlah kementerian yang tidak melakukan langkah luar biasa. 

"Saya lihat masih banyak kita ini yang seperti biasa-biasa saja. Saya jengkelnya di situ, ini apa tidak punya perasaan? Suasana ini krisis," kata presiden dalam video tersebut. 

Presiden Jokowi juga memperingatkan kementerian yang belum maksimal dalam menggunakan anggaran. "Kalau ada hambatan, keluarkan peraturan menterinya. Kalau perlu Perpres, saya keluarkan Perpresnya. Untuk pemulihan ekonomi nasional," kata presiden. 

Presiden juga dengan tegas mengevaluasi Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto. Di mana dari Rp75 triliun anggaran yang disiapkan, Kemenkes baru membelanjakan 1,35 persen saja. Realisasi ini tentu sangat jauh, mengingat saat ini Indonesia tengah berada pada masa pandemi covid-19. 

"Pembayaran tunjangan untuk dokter, dokter spesialis, untuk tenaga medis, segera keluarkan. Belanja-belanja untuk peralatan segera keluarkan ini sudah disediakan Rp75 triliun seperti itu," kata dia.

Selain itu, dia juga memerintahkan akan kementerian terkait segera mengeluarkan bantuan sosial yang selama ini sudah ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Dia juga meminta agar strimulus ekonomi dapat masuk kenusaha kecil ataupun mikro. 

"Mereka menunggu semuanya. Jangan biarkan mereka mati dulu baru kita bantu, nggak ada artinya," ujar presiden. 

"Langkah apapun yang extraordinary akan saya lakukan untuk 267 juta rakyat kita, untuk negara. Bisa saja membubarkan lembaga, bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran kemana-mana saja saya. Entah itu buat Perppu yang lebih penting lagi," tegasnya.*

 


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar