Ekonomi

Tutup Pekan, Rupiah Melemah ke Level Rp14.242 per Dolar AS

Ilustrasi rupiah dan dolar AS. (Int)

JAKARTA - Nilai tukar rupiah berada di Rp14.242 per dolar AS pada perdagangan Jumat (6/3/2020) sore. Posisi tersebut melemah 0,48 persen dibandingkan nilai pada penutupan perdagangan pada Kamis (5/3/2020).

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.267 per dolar AS atau menguat dibandingkan posisi Kamis (5/3/2020), yakni Rp14.168 per dolar AS.

Sore hari ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Tercatat, lira Turki menguat 0,54 persen, baht Thailand 0,37 persen, dan yen Jepang 0,36 persen.

Selanjutnya, dolar Singapura menguat 0,15 persen, diikuti dolar Hong Kong dan yuan China yang menguat tipis 0,02 persen. Di sisi lain, pelemahan terjadi pada won Korea 0,93 persen, rupee India 0,30 persen, dolar Taiwan 0,25 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,24 persen serta peso Filipina 0,07 persen terhadap dolar AS.

Kemudian di negara maju, mayoritas nilai tukar bergerak menguat terhadap dolar AS. Terpantau, dolar Australia dan dolar Kanada masing-masing menguat sebesar 0,40 persen dan 0,17 persen, dan euro sebesar 0,30 persen. Sementara, hanya poundsterling Inggris menguat dengan nilai sebesar 0,12 persen terhadap dolar AS.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menilai pelemahan rupiah hari ini disebabkan oleh sentimen penantian pasar atas data nonfarm payroll AS.

"Rupiah mengalami koreksi terhadap dolar AS. Hal ini mengingat bahwa para pelaku pasar global akan menantikan data nonfarm payroll AS," kata Nafan, Jumat (6/3/2020).

Diketahui, data nonfarm payroll AS merupakan data jumlah pekerjaan yang ditambahkan atau hilang dalam ekonomi AS selama bulan lalu.

Sementara itu, Nafan menyebut dolar AS telah menjadi instrumen safe haven karena penyebaran virus corona yang secara agresif menimbulkan kekhawatiran bagi para pelaku pasar. Dengan demikian, ekspektasi pasar pesimis atas data pekerjaan di AS tersebut.

"Terlebih, belum terdapat data makro ekonomi domestik yang memberi pengaruh yang positif bagi rupiah," ujarnya.

Dengan demikian, Nafan berpendapat rupiah akan bergerak cenderung melemah di kisaran Rp14.115 hingga Rp14.285 per dolar AS pada Senin (9/3/2020) pekan depan. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar