Politik

Asman Abnur Figur Tepat Cegah Perpecahan Jelang Kongres PAN

Politisi PAN, Asman Abnur. (Int)

JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) akan menggelar Kongres untuk memilih ketua umum pada 10-12 Februari mendatang. Sederet nama calon ketua umum telah bermunculan. Di antaranya, Zulkifli Hasan, Dradjad Wibowo, Asman Abnur hingga Mulfachri Harahap.

Pengamat Politik dari UI Prof Budyatna menilai, PAN membutuhkan figur pemersatu. Saat ini tengah terjadi pertarungan hebat antara dua kubu yakni Zulkifli Hasan dan Mulfachri Harahap.

Mulfachri didukung oleh senior PAN Amien Rais. Sementara Zulkifli Hasan merupakan calon ketum incumbent. Kedua kubu kerap terlibat perang urat saraf di media massa belakangan ini.

"PAN membutuhkan sosok seperti Asman. Kalau dia jadi ketua umum, partai ini bisa mendulang banyak suara pada Pemilu mendatang," kata Budyatna.

"Padahal, jika Zulkifli atau Mulfachri yang terpilih PAN justru dalam bahaya. Selain memperbesar gesekan internal, juga membuat kepercayaan publik terhadap partai bisa hancur. PAN akan semakin kecil," tambah dia.

Dia pun lebih condong kepada sosok Asman Abnur, mantan Menpan RB. Menurut dia, Asman cenderung tenang dan politisi yang piawai.

Menurut Budyatna, banyak alasan mengapa PAN membutuhkan pemimpin seperti Asman. Selain tenang dan tidak meledak-ledak, keteladanannya juga kuat.

"Mundurnya Asman sebagai Menteri PAN dan RB menjelang Pemilu lalu, adalah contoh jiwa besar Asman. Dia mengundurkan diri supaya tidak terjadi perpecahan di tubuh partai," lanjut Budyatna.

Dia mengkritik tentang figus Zulkifli Hasan dan Mulfachri Harahap. Menurut dia, kedua tokoh tersebut tak pas untuk memimpin PAN.

"Politik di Indonesia tergantung figur. Kalau figur bersih, tenang, dan bisa mempersatukan partai, maka tingkat kepercayaan publik kepada partai juga meningkat," jelasnya. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar