Industri

Ubah BBM Jadi Gas, PLN Bisa Hemat Rp4 Triliun per Tahun

Kantor Pusat PLN di Jakarta. (Int)

JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah melakukan identifikasi dan pemetaan untuk melakukan pengurangan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada pembangkit listrik dan mengubahnya menjadi bahan bakar gas.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, langkah itu dilakukan untuk menindaklanjuti keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengenai gasifikasi dalam kelistrikan. 

"Sebagai bentuk implementasi, PLN telah melakukan identifikasi untuk memetakan perencanaan konstruksi pembangkit dan rencana pengoperasian pembangkit yang menggunakan BBM dan gas," kata Zulkifli dalam rapat dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (28/1/2020).

Zulkifli menjelaskan, terkait dengan pembangkit BBM dan gasifikasi ini, PLN telah memetakan lima wilayah yang meliputi wilayah Sumatra bagian Barat, Kalimantan bagian utara, Jawa bagian timur dan Bali-Nusa Tenggara, wilayah Sulawesi serta wilayah Maluku dan Papua.

Zulkifli menyebut, konsumsi BBM yang diserap PLN pada tahun 2019 sebesar 2,6 juta kiloliter (kl). Berdasarkan identifikasi PLN, kata Zulkifli, pengubahan bahan bakar pembangkit menjadi gas bisa mengurangi konsumsi BBM sekitar 1,6 juta kl.

Zulkifli bilang, dengan perubahan tersebut, PLN mengestimasikan bisa menghemat biaya operasi sebesar Rp4 triliun per tahun. "Yang bisa diubah ke gas berdasarkan identifikasi kami adalah 1,6 juta kl dengan estimasi pengurangan biaya operasi sebesar Rp4 triliun," sebutnya.

Adapun, berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2019-2028, porsi pembangkit berbasis gas yang meliputi Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)/Mesin Gas (PLTMG)/Gas Uap (PLTGU) ditarget mencapai 12.617 Megawatt atau sekitar 22 persen dari total bauran energi. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar