Industri

Eksportir CPO Tak Terganggu Gejolak Geopolitik di Timur Tengah

Ilustrasi CPO. (Int)

JAKARTA - Sejumlah eksportir produk minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) dan produk turunannya ke Jazirah Arab mengaku tak merasakan dampak langsung dari kondisi Timur Tengah yang sedang memanas terlebih setelah Iran menyerang pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Irak. 

Rentetan kejadian tersebut membuat sejumlah ekonom dan pengamat melihat bahwa ketegangan bisa berlangsung cukup lama. Selain itu, peristiwa ini juga bisa berdampak pada beberapa sektor ekonomi di Indonesia. Salah satunya adalah terlambatnya ekspor CPO ke Timur Tengah. 

Investor Relations Sinar Mas Agribusiness and Food, Pinta S Chandra menjelaskan, memanasnya kondisi politik di Timur Tengah tidak memiliki dampak langsung yang signifikan terhadap penjualan ekspor perusahaan.

PT Smart Tbk (SMAR) juga merupakan eksportir CPO ke China dan India. Adapun emiten ini juga fokus penjualan ekspor ke pasar negara berkembang lainnya seperti Pakistan, Timur Tengah, dan Afrika serta negara maju lainnya seperti Eropa dan Amerika Serikat. Adapun sejauh ini SMAR telah menjual produknya ke lebih dari 70 negara di berbagai kawasan.

Komisaris Wilmar Group, Master Parulian Tumanggor menjelaskan, Wilmar Group selama ini relatif tidak ada kegiatan ekspor langsung ke Timur tengah.

"Sehingga situasi Iran dan Irak saat ini tidak ada pengaruh dengan ekspor perusahaan khususnya CPO dan turunannya," kata dia. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar