Regulasi

Indonesia dan Guatemala Sepakat Bersatu Lawan Diskriminasi Sawit

Kelapa sawit. (Int)

JAKARTA - Indonesia dan Guatemala sepakat memperkuat kerja sama antara kedua negara. Hal itu diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman mengenai Pembentukan Konsultasi Bilateral pada Selasa (10/12/2019) di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta.

"Penandatanganan MoU mengenai konsultasi bilateral akan sangat memfasilitasi komunikasi yang lebih terstruktur antara kedua negara," ujar Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi.

Retno mengungkapkan dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Guatemala Sandra Erica Jovel Polanco hari ini, kedua negara membahas peningkatan kerja sama ekonomi, termasuk perdagangan dan investasi.

Guatemala merupakan negara mitra perdagangan terbesar kedua bagi Indonesia di wilayah Amerika Tengah. Namun, menurut Retno, nilai perdagangan dengan Guatemala masih terbilang kecil dan perlu ditingkatkan.

Nilai perdagangan bilateral Indonesia-Guatemala pada 2018 baru mencapai US$50,29 juta dan akan ditingkatkan melalui berbagai mekanisme antara lain Latin America and the Caribbean (INA-LAC) Business Forum dan Trade Expo.

Selain itu, secara khusus kedua negara juga membahas mengenai isu kelapa sawit. Guatemala merupakan negara eksportir produk minyak sawit utama di Amerika Latin.

"Sebagai dua negara penghasil kelapa sawit, kami sepakat meningkatkan kerja sama, utamanya di dalam melawan diskriminasi terhadap sawit," kata Retno.

“Saya juga mengundang Guatemala untuk bergabung menjadi anggota Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC)," katanya menambahkan.

Dalam kesempatan ini, Indonesia juga mendorong mendorong upaya penyelesaian persetujuan bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas. Indonesia juga mulai menjajaki persetujuan bebas visa bagi seluruh pemegang paspor Indonesia.

Adapun kunjungan Menlu Sandra Jovel dan delegasi ke Jakarta pada 10-11 Desember 2019, merupakan kunjungan tingkat Menteri Luar Negeri yang pertama kali dilakukan, sejak dibukanya hubungan bilateral Indonesia-Guatemala pada 1992.

Dalam kunjungan ke Jakarta, rencananya Menlu Sandra Jovel akan meresmikan pembukaan kembali Kedutaan Besar Guatemala di Indonesia, serta melakukan kunjungan kehormatan kepada Sekretaris Jenderal ASEAN dan Direktur Eksekutif Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC). (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar