Politik

Loyalis Bamsoet Sayangkan Keputusan Airlangga Copot Plt Golkar Jambi

Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto. (Int)

JAKARTA - Ketua Tim Sukses Bambang Soesatyo (Bamsoet), Ahmadi Noor Supit menyayangkan keputusan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto kembali mencopot kader jelang Munas. Teranyar, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Golkar Jambi Taufik Hidayat dicopot dan digantikan dengan Wasekjen Golkar Muhammad Sarmuji.

Padahal, kata Supit, rapat pleno Golkar beberapa waktu lalu telah memutuskan tidak ada lagi keputusan mem-Plt-kan kader jelang Munas.

"Iya, korban lagi. Padahal rapat pleno terakhir sudah diambil keputusan untuk tidak ada lagi plt-pltan," kata Supit, Rabu (27/11/2019).

Sementara itu, Ketua DPP Partai Golkar Andi Sinulingga menuturkan, saat ini tercatat ada sekitar 9 DPD I yang dikepalai oleh seorang Plt. Sebut saja, DPD Sumatera Utara, Jambi, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Barat, Kalimantan Timur dan DKI Jakarta.

"Ada 9 provinsi yang Plt, belum lagi kabupaten kota," tegasnya.

Selain itu, lanjut Andi, jabatan Plt itu biasanya paling lama 2 bulan. Plt dipilih jika terjadi kondisi darurat. Nantinya, Plt akan bertugas menggelar musda untuk memilih ketua definitif.

"Plt itu darurat dan yang bertanggungjawab untuk melaksanakan Musda. Musda untuk memilik ketia daerah definitif dari bawah. Kalau semua ditunjuk dari atas ya untuk apa munas, bukan di tunjuk dari atas," ucap dia.

Dia menyimpulkan, Munas Golkar 2019 adalah terburuk sepanjang sejarah partai. Hal tersebut, menurutnya, lantaran pemilik suara munas ditentukan oleh Airlangga bukan mekanisme musyawarah di DPD masing-masing.

"Ini munas paling buruk sepanjang sejarah Golkar," tegas Andi.

Andi kemudian membandingkan dengan persiapan Munaslub Bali 2014 lalu. Dulu, kata Andi, persiapan Munaslub Bali sangat matang. Panitia telah menyiapkan segala keperluan teknis dengan baik, mulai dari materi hingga sosialisasi ke daerah-daerah.

"Coba lihat Munaslub di bali, persiapan matang, materi munas sudah selesai jauh-jauh hari, pendaftaran di buka sangat transparan. Panitia membuat acara di daerah-daerah untuk sosialisasi diri semua bakal calon. Bukan ketua umum yang sibuk seperti sekarang bukin acaranya sendiri di daerah-daerah untuk sosialisasi dirinya," paparnya. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar