Industri

Permintaan Meningkat, Produsen Biodiesel Tambah Kapasitas Produksi

Ilustrasi biodiesel. (Int)

JAKARTA - Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi), Paulus Tjakrawan mengatakan, mulai tahun ini produsen biodiesel di Indonesia melakukan ekspansi untuk meningkatkan kapasitas produksi.

Menurutnya, peningkatan kapasitas produksi biodiesel perlu dilakukan mengingat permintaan biodiesel dalam negeri yang terus meningkat. Peningkatan ini pun terjadi karena semakin maksimalnya pengimplementasian biodiesel 20 persen (B20), dan akan dikembangkan secara bertahap menjadi B30 hingga B100.

Sayangnya, Paulus belum bisa memperkirakan berapa besar total kapasitas terpasang pabrik-pabrik tersebut nantinya.

Seiring dengan peningkatan permintaan biodiesel di dalam negeri, Paulus tak menampik terjadi penurunan ekspor. Salah satu penurunan ekspor terjadi ke China, alasan penurunan ekspor ini karena kapasitas industri untuk memproduksi biodisel sudah penuh.

"Kapasitas terpasang kita 11,6 juta kiloliter. Untuk produksi bisanya 85 persen hingga 90 persen. Ini digunakan untuk memprioritaskan kebutuhan biodiesel," tutur Paulus.

Tak hanya diakibatkan oleh kapasitas industri yang tak mencukupi, penurunan ekspor pun terjadi ke Uni Eropa. Menurunnya ekspor biodiesel ke Uni Eropa disebabkan oleh pengenaan bea masuk imbalan sementara mulai dari 8 persen hingga 18 persen.

Dalam pemberitaan Kontan sebelumnya, Aprobi telah memproyeksi dengan B20 maka kebutuhan biodiesel akan sebesar 6,2 juta kiloliter, sementara bila B30 diterapkan maka penyaluran biodiesel di pasar domestik bisa lebih dari 9 juta kiloliter per tahun. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar