Industri

Pemakaian B30 Menambah Teknologi Bagi Mesin Kendaraan

Biodiesel 30 persen. (Int)

JAKARTA - Sebagai salah satu Agen Pemegang Merek (APM) kendaraan, Toyota Astra Motor (TAM) menunjukkan kesiapannya menyambut percepatan program bauran biodisel 30 persen atau B30.

Executive General Manager TAM Fransiscus Soerjopranoto mengaku, pihaknya telah melakukan persiapan secara matang untuk menghadapi program B30. Uji jalan atau road test pun telah dijalankan oleh TAM.

Namun, menurutnya, perlu sinergi yang kuat antara pihak APM dengan pemerintah. Ini mengingat, pemerintah tak hanya ingin mempercepat penerapan B30, melainkan juga mempercepat peningkatan bauran biodisel hingga ke level 100 persen atau B100 di masa mendatang.

“Perlu duduk bersama antara pelaku industri dan pemerintah, agar kebijakan ini bisa sinkron dengan kebutuhan konsumen,” tutur Fransiscus.

Dia menilai, untuk menaikkan persentase kandungan minyak sawit di dalam bahan bakar bukan perkara mudah. Teknologi yang dibutuhkan untuk mesin kendaraan semakin kompleks. Lantas, biaya yang ditimbulkan dari pengembangan teknologi kendaraan tersebut juga makin meningkat.

Di samping itu, pengembangan teknologi kendaraan untuk menunjang program bauran biodisel juga membutuhkan waktu. Berkaca pada pengalaman, TAM melakukan uji coba penerapan B20 sejak tahun 2015 lalu. Saat itu perusahaan melakukan uji jalan dengan jarak tempuh sampai 100.000 kilometer menggunakan mobil Toyota Fortuner.

Memang, masa uji jalan kendaraan untuk kebutuhan program B30 dan seterusnya dapat dipercepat berkat adanya pengalaman yang sudah dilalui. 

“Tapi, tetap saja butuh waktu untuk mematangkan persiapan sekaligus riset apakah teknologi yang dipakai layak untuk dipasarkan atau tidak,” papar Fransiscus. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar