Industri

2020, Kebutuhan Impor Garam Industri Diprediksi Naik 5 Persen

Garam. (Int)

JAKARTA - Pelaku usaha memprediksi kebutuhan impor garam pada tahun depan akan tumbuh 5 persen dari alokasi kuota impor yang disediakan pemerintah pada tahun ini sebesar 2,7 juta ton.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia (AIPGI), Cucu Sutara mengatakan proyeksi itu didasarkan pada pertumbuhan industri pengguna garam impor yang diprediksi tumbuh 5 persen pada 2020. Adapun, industri tersebut antara lain, aneka makanan, kertas, kimia dan tekstil.

“Kami maunya menggunakan garam domestik untuk industri, namun spesifikasinya kurang sesuai untuk sejumlah industri. Maka dari itu, impor masih menjadi solusi dan dengan adanya pertumbuhan industri, maka kebutuhan impor juga akan naik,” ujarnya.

Dia pun meyakini, kuota impor garam yang diberikan oleh pemerintah pada tahun ini sebesar 2,7 juta ton akan dapat direalisasikan seluruhnya hingga akhir tahun. Sebab, kuota tersebut telah disesuaikan dengan perkiraan kebutuhan dalam negeri pada tahun ini.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), Adhi S Lukman mengamini hal tersebut. Dia menyebutkan pada tahun depan kebutuhan garam impor akan tumbuh seiring proyeksi pertumbuhan industri mamin sebesar 5 persen.

“Tahun depan kebutuhan garam impor dari sektor mamin akan tumbuh setara pertumbuhan industri kami,” ujarnya. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar