Politik

PDIP Tidak Mencampuri Urusan Parpol Lain

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. (Int)

JAKARTA - Pertemuan PKS dan NasDem menjadi sorotan publik. Kedua partai politik (parpol) ini dianggap akan menjadi 'batu hambatan' pemerintah Jokowi-Ma'ruf Amin, usai Gerindra bergabung ke pemerintahan.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, setiap partai memiliki kedaulatan untuk bertemu dengan siapa saja.

"Setiap partai kan memiliki kedaulatan untuk bertemu dengan siapa saja," katanya di Jakarta.

Untuk partainya, dia mengungkapkan, setelah Jokowi membentuk kabinet, maka skala prioritas PDIP bergerak ke bawah.

"Jadi, manuver dan pergerakan politik PDI Perjuangan itu ke bawah untuk memberikan dukungan terhadap kabinet baru yang terbentuk ini. Memberikan dukungan kepada pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Sehingga apa yang dicita-citakan bersama dapat dicapai sepenuhnya," ungkapnya.

Meski demikian, Hasto menjelaskan, setiap partai punya kedaulatan di dalam menentukan arah dan strategi politiknya.

"Kami tidak bisa mencampuri atas apa yang dilakukan oleh partai lain," tukasnya.

Dia menuturkan, itu adalah pertemuan silahturahmi. Namun, jika ada yang mau jadi duri dalam daging, pasti menyakitkan.

"Kalau jadi duri dalam daging kan menyakitkan. Para elite masa mau saling menyakiti? Kan tidak. Para elite ini ingin menunjukkan bahwa berpolitik itu penuh dengan idealisme, berpolitik itu untuk membangun Indonesia yang lebih baik, lebih maju. Jadi jangan diisi politik dengan berbagai hal yang tujuannya bertentangan dengan hakikat politik itu," jelas Hasto.

Sehingga, menurutnya, pertemuan tersebut menunjukkan bahwa setiap partai memang punya strategi, punya cara di dalam menunjukkan seluruh arah politiknya.

"Tapi kalau bagai PDI Perjuangan, ya berpolitik itu dengan sebuah identitas, ideologi yang fokusnya adalah kerakyatan, kebangsaan dan membangun masyarakat yang makmur dan berkeadilan," pungkasnya. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar