Politik

Panen Kedelai dan Naiknya Bea Masuk India Akibatkan Harga TBS Turun

Harga TBS sawit mengalami penurunan. Pada periode 04 - 10 Oktober 2017 itu untuk kelompok umur 10-20 tahun merosot. Terkoreksi sebesar Rp 32,95/kg. Penurunan ini ternyata akibat panen kedelai yang harganya menurun tajam. Banyaknyaa pasokan minyak kedelai memasuki pasar telah menyebabkan permintaan minyak sawit Indonesia dan turunannya mengalami penurunan. Harga TBS penetapan ke 39 bulan Oktober 2017 (periode 04 - 10 Oktober) di tahun 2017 mengalami penurunan pada setiap kelompok umur kelapa sawit. Penurunan terbesar terjadi pada kelompok umur 10 - 20 tahun sebesar Rp 32,95/Kg atau mencapai 1,61 % dari harga minggu lalu. Dengan tergerusnya harga itu, maka TBS periode ini menjadi Rp 2.012,23/Kg. Penurunan harga TBS ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal : penurunan harga TBS disebabkan oleh turunnya harga jual CPO dan kernel dari seluruh perusahaan sumber data. Untuk harga jual CPO, PTPN V mengalami penurunan sebesar Rp 245,46/kg, Sinar Mas Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 149,86/kg, Astra Agro Lestari Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 154,55/kg, Asian Agri Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 282,35/kg, dan PT. Citra Riau Sarana mengalami penurunan harga sebesar Rp 16,00/Kg dari harga minggu lalu. Sedangkan untuk harga jual kernel, Sinar Mas Group mengalami penurunan sebesar Rp 140,17/kg, Astra Agro Lestari Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 291,82/kg, Asian Agri Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 353,78/kg, dan PT. Citra Riau Sarana mengalami penurunan harga sebesar Rp 166,00/Kg dari harga minggu lalu. Sedangkan faktor eksternal dipengaruhi oleh : terjadinya peningkatan produksi kacang kedelai, kondisi pasokan yang berlebih telah membawa minyak kedelai menyentuh level terendah dalam tiga bulan terakhir. Sebagai produk substitusi mau tidak mau harga CPO ikut terseret turun. Selain itu kenaikan 100% tarif bea masuk impor CPO dan turunannya yang diberlakukan oleh India terhadap Indonesia juga mengurangi permintaan CPO dari Indonesia. Padahal India merupakan salah satu pasar penting produk CPO negeri ini. jss


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar