Industri

Wapres RI Buka Konfrensi IPOC 2019

NUSA DUA -  Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin resmi membuka konferensi IPOC (Indonesian Palm Oil Conference) 2019 and 2020 Price Outlook di Nusa Dua Bali, Kamis (31 Oktober). Konferensi minyak sawit terbesar dunia ini diikuti lebih 1.500 peserta dari 18 negara.

Ketua Umum Gapki, Joko Supriyono kepada wartawan, Kamis (31/10) mengatakan, Pasar komoditas 2 tahun ini level rendah karena ini berimbas pada nasib 17 juta orang yang hidup bergatung pada sawit dan berimbas pada 20 miliar pendapatan devisa setahun.

Lanjutnya, produksi minyak sawit Indonesia sampai dengan Agustus 2019 mencapai 34,7 juta ton atau sekitar 14% lebih  tinggi dari produksi periode yang sama tahun 2018. Produksi bulan Agustus naik 8,7% dibandingkan produksi bulan Juli. Kenaikan produksi dijumpai hampir di semua sentra produsen sawit.

"Pada periode ini sebenarnya  iklim kurang bersahabat untuk kelapa sawit, terutama terjadinya kekeringan di beberapa wilayah Sumatera dan  
Kalimantan, tetapi efek kekeringan tersebut baru akan terasa satu atau dua tahun kemudian.  
Konsumsi domestik minyak sawit sampai dengan bulan Agustus mencapai 11,7 juta ton atau sekitar 44% lebih  tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu." jelasnya.

Sementara itu Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin mengatakan sawit ini menjadi komoditi terbesar Indonesia. Untuk itu pemerintah sangat fokus dengan pertumbuhan sawit di Indonesia, "Kita akan melayan kampanye hitam dengan data dan fakta. Apalagi dengan adanya (ISPO) . Jadi kita dorong seluruh industri sawit Indonesia memiliki ISPO," ungkap Wakil Presiden.

Dirinya mengapresiasi komitmen Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) yang bertindak sebagai penyelenggara IPOS 2019 yang mewajibkan seluruh anggotanya memiliki sertifikat ISPO pada 2020.

 "Ini akan efektif dalam meluruskan kampanye hitam yang selama ini menyerang sawit kita," ungkap Maruf yang hadir didampingi istri Wury Estu Handayani.(lin)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar