Industri

RI Bisa Produksi 4 Kereta Sehari

Kereta api. (Int)

JAKARTA - Direktur Utama PT Industri Kereta Api (INKA), Budi Noviantoro mengatakan bahwa pembangunan pabrik baru di Banyuwangi sudah mencapai 38 persen. Budi berharap pada Agustus 2020 pabrik tersebut sudah mampu memproduksi kereta.

Adapun, kata Budi pabrik baru di Banyuwangi ini nantinya bisa menghasilkan kereta lebih banyak lagi, dibandingkan dengan pabrik kereta INKA yang ada di Madiun.

"Madiun kita bangun apa adanyaa, dengan produksi kereta hanya 100-150 kereta. Itu pun sudah sulit untuk dikembangkan. Nah di Banyuwangi, bisa 2 sampai 3 kereta, bahkan 4 kereta sehari," kata Budi.

Diharapkan dengan beroperasinya pabrik barunya di Banyuwangi tersebut, INKA bisa lebih efisien dalam mengekspor keretanya ke negara pangsa ekspor mereka. Pasalnya, berdasarkan pengalamannya, saat pabrik INKA di Madiun, membutuhkan waktu lama dan biaya yang tidak sedikit untuk membawa kereta-kereta tersebut ke negara tujuan ekspor.

"Setengah mati bawa dari Madiun ke Surabaya, bawa keretanya sangat repot menggunakan truck, lewat jalan tol. Nah, nanti diharapkan dari Banyuwangi langsung bisa keluar [lewat pelabuhan], baik yang masih kita impor dan ekspor. Nanti kita harapkan bisa langsung dari Banyuwangi," tuturnya.

Untuk diketahui, INKA membangun pabrik kereta api terbesar seluas 83,94 hektare di Banyuwangi, Jawa Timur, dengan nilai investasi sekitar Rp483 miliar pada tahap pertama. Pabrik kedua INKA itu akan membuat lokomotif dan gerbong berorientasikan ekspor.

Pemilihan lokasi Banyuwangi karena lokasinya yang strategi, karena Wilayah itu berdekatan dengan Pelabuhan Ketapang dan Stasiun Banyuwangi Baru. Pabrik itu, akan memiliki testing track sepanjang 4 kilometer. Luas lahan yang ditempati sebesar 83,94 hektare. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar