Ekonomi

Operasi Pasar Bulog Belum Optimal

Beras di gudang. (Int)

JAKARTA - Upaya pemerintah melakukan operasi pasar beras melalui Perum Badan Usaha Logistik (Persero) masih belum optimal lantaran masih besarnya stok di pasar.

Direktur Utama Bulog Buda Waseso mengatakan kendati harga beras mulai menunjukkan kenaikan, namun serapan beras oleh masyarakat melalui operasi pasar atau yang disebut kebijakan ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH) masih rendah.

Dia mengatakan per Selasa (15/10/2019) rata-rata beras Bulog yang terserap melalui operasi pasar hanya mencapai 3.000 ton-4.000 ton/hari. Volume itu jauh di bawah target yang ditetapkan pemerintah melalui Bulog yakni 15.000 ton/hari.

“Kami sedang telusuri, kenapa harga mulai naik, namun serapan beras melalui operasi pasar masih rendah,” katanya.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) rata-rata harga beras mulai menunjukkan kenaikan pada pekan pertama Oktober dengan mencapai Rp11.750/kg. Adapun, sepanjang bulan lalu harga rata-rata per pekan dari komoditas tersebut mencapai Rp11.700/kg.

Budi menduga masih rendahnya serapan beras Bulog melalui operasi pasar oleh masyarakat, disebabkan stok di pedagangan yang masih tinggi. Di sisi lain masyarakat juga belum menunjukkan peningkatan kebutuhan beras lantaran belum ada momentum khusus yang memicu kenaikan konsumsi.

Sementara itu terkait dengan mulai merangkak naiknya harga beras di pasar, dia menilai hal tersebut disebabkan oleh mulai naiknya harga gabah di tingkat petani. Situasi itu memincu sentimen kenaikan harga beras di tingkat pedagang.

Berdasarkan pantauannya, daerah yang mulai menunjukkan kenaikan harga beras  antara lain Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT).  

“Kenaikan harga beras saat ini, saya rasa lebih disebabkan sentimen dari mulai naiknya harga gabah di petani. Meskipun demikian kenaikan harga beras yang terjadi di pasar saat ini masih di level wajar dan stabil,” lanjutnya.  

Adapun berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sepanjang September 2019, rata-rata harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani Rp4.905/kg, naik 3,07 persen dari bulan sebelumnya. Sementara itu harga GKP di tingkat penggilingan Rp5.012,00/kg atau naik 3,21 persen dari Agustus. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar