Ekonomi

Proses Transisi Blok Rokan Pakai Dana Internal Pertamina

Ilustrasi pipa angguk. (Int)

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menyatakan akan menggunakan dana internal dalam proses transisi pengelolaan blok Rokan.

Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan H Samsu mengatakan, untuk memulai pengeboran sumur di Blok Rokan pada 2020 pihaknya menyiapkan alokasi dana internal.

"Dana internal semuanya. Sejauh ini kami punya keinginan yang sama baik, Chevron maupun Pertamina untuk bisa ngebor tahun depan," kata Dharmawan.

Saat ini, Pertamina dan Chevron telah melakukan diskusi terkait skema model alih kelola. Percepatan pengeboran dilakukan agar produksi minyak di blok Rokan tidak turun signifikan jelang kontrak eksisting berakhir pada tahun 2021 mendatang.

Sebelumnya, Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengatakan ada beberapa bisnis model yang sedang didiskusikan agar Pertamina bisa masuk ke Blok Rokan pada akhir tahun atau awal 2020.

Menurutnya, transisi dianggap penting untuk menjamin produksi blok Rokan tidak jatuh ketika alih kelola berlangsung.

"Belum diputuskan model bisnisnya," katanya.

Transisi juga dianggap penting dengan mempertimbangkan adanya tanda-tanda penurunan produksi alami. Chevron sebagai pengelola eksis, lanjut Fatar, tidak akan berinvestasi skala besar menjelang kontraknya berakhir.

"Ini kan udah mau selesai, jadi kontraktor lama tidak akan mau investasi banyak, ini tugas kontraktor baru. Makanya itu kita kejar bagaimana transisi ini harus berjalan," tambahnya.

Per Juni 2019, realisasi produksi siap jual (lifting) minyak blok Rokan di sebesar 190.600 barel per hari. Sebelumnya, SKK Migas memperkirakan lifting migas dari blok Rokan pada tahun ini sebesar 186.959 bph hingga akhir tahun.

Sementara itu, untuk tahun depan, SKK Migas memperkirakan lifting migas dari blok Rokan sebesar 170.763 bph.

"Kemampuan Rokan 400.000 bph kalau dilaksanakan EOR, transisi Pertamina dipaksakan secepat mungkin," ujarnya. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar