Ekonomi

Indonesia Butuh Lebih Banyak Industri

Kelapa sawit, salah satu tranformasi ekonomi yang disebut Wapres RI, H M Jusuf Kalla berhasil dengan baik. (Int)

JAKARTA - Indonesia membutuhkan lebih banyak transformasi dalam bidang ekonomi untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat.

Sebagaimana dikatakan Wakil Presiden (Wapres) RI, H M Jusuf Kalla, transformasi itu terutama terkait masih banyaknya produk di Tanah Air yang diekspor ke luar negeri dalam bentuk barang mentah.

"Batu bara kita ekspor begitu saja, juga karet kita ekspor begitu saja sebagai barang mentah," kata Jusuf Kalla di Jakarta.

Menurutnya, transformasi barang mentah ini penting agar terbuka lapangan kerja lebih banyak akibat pembangunan industri. Saat ini sejumlah kebijakan pemerintah telah melahirkan transformasi bisnis, terutama memaksa hadirnya sejumlah industri baru di dalam negeri.

Transformasi ekonomi yang disebutkan berhasil dengan baik itu meliputi pembangunan industri kendaraan. Dari awalnya, Indonesia mengimpor mobil utuh pada 1960-an, saat ini telah menjadi negara produsen.

Menurut JK, keberhasilan lainnya adalah minyak kelapa sawit yang diekspor dalam bentuk CPO hingga oleokimia. Indonesia juga berhasil memaksa penghiliran mineral sehingga banyak smelter yang tengah dipacu pembangunannya.

"Jadi di beberapa tempat sebenarnya dalam bidang ekonomi kita sudah terjadi transformasi. Tapi tentu ini harus lebih banyak lagi yang kita harus transform, masih banyak lagi sumber daya alam yang kita ekspor begitu saja," katanya.

Transformasi ekonomi dari berbasis bahan baku menjadi produk hilir mutlak dilakukan. Pasalnya, kata JK, kesejahteraan bagi masyarakat lebih cepat dapat diraih jika Indonesia bergerak menjadi negara industri.

"Kita punya tugas. Kita mempunyai tujuan yang sama, yaitu bagaimana meningkatkan kemakmuran yang adil di negeri ini," katanya. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar