Lingkungan

Sejak Januari 2019, Riau Penyumbang Paling Besar Karhutla

Kebakaran hutan. (Int)

JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI mengungkap sejak Januari 2019 telah terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan luas 42.740 hektar (ha). Paling besar terjadi di Provinsi Riau.

Menurut data KLHK, di Riau, 27.683 ha terjadi kebakaran hutan dan lahan. 25.952 terjadi di hutan gambut dan sisanya di hutan mineral.

Menurut Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK RI, Raffles B Panjaitan, catatan karhutla saat ini cenderung kecil. Persebaran di 24 provinsi lebih banyak terjadi di hutan mineral dibandingkan hutan gambut.

"Itu kecil-kecil, di daerah gambut sedikit yang banyak daerah mineral," kata dia di Graha BNPB, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (4/7/2019).

Daerah terbesar kedua adalah Kalimantan Timur dengan luas terbakar 5.153 hektar. Sebanyak 4.930 hektare merupakan daerah hutan mineral. Luas terbesar ketiga adalah Kepulauan Riau dengan karhutla terjadi di hutan mineral seluas 4.970 hektar.

Menurut Raffles, karhutla di tahun 2019 masih bisa ditangani dan terkendali. Pihaknya telah melakukan patroli terpadu dengan instansi terkait.

"Ini masih terkendali masih bisa ditangani langsung pasukan saya sekarang ini dan pemda yang sudah ada selama ini," kata dia.

Raffles mengungkapkan, kebanyakan pelaku karhutla adalah masyarakat umum. Maka itu, KLHK bersama BNPB menerapkan program pasukan terpadu agar mengubah kebiasaan masyarakat membakar sisa kayu. Kata dia, masyarakat bisa diedukasi untuk memanfaatkan kayu tersebut agar menjadi bahan olahan.

Namun, di sisi lain, KLHK juga gencar melakukan patroli sampai penegakan hukum terhadap pelaku pembakar. Di tiap desa, KLHK membangun posko patroli sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan.

"Kita punya posko di desa-desa, satu posko bisa mengendalikan patroli dua sampai empat desa berdekatan setiap hari dengan sepeda motor," kata Raffles. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar