Ekonomi

Kementan Terus Berupaya Genjot Ekspor Pertanian

Presiden RI, Joko Widodo ketika meninjau perkebunan kelapa sawit. (Bisnis.com)

JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) RI terus melakukan berbagai upaya peningkatan produksi pertanian melalui berbagai unit kerjanya. Upaya itu antara lain, membuat program kerja dan terobosan nyata untuk mendongkrak pasar ekspor pertanian ke mancanegara. 

Menurut Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan RI, Kuntoro Boga Andri, efektivitas program dan berbagai terobosan tersebut bisa terlihat dari produksi pertanian dalam negeri yang meraih hasil membanggakan. 

"Padahal saat ini kondisi neraca perdagangan Indonesia secara umum melemah," ujar Kuntoro, Senin (24/6/2019). 

Dia menambahkan, Kementan juga mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendorong peningkatan ekspor dan produksi dalam negeri. Salah satunya, mempermudah dan mempersingkat waktu perizinan ekspor. Jika tadinya bisa menghabiskan waktu 13 hari, kini hanya sekitar 3 jam. 

"Kami telah memiliki sistem layanan karantina jemput bola (inline inspection) yang akan turut mendukung pembangunan kawasan pertanian berbasis keunggulan komparatif dan kompetitif," terangnya.

Kuntoro menambahkan, sistem itu juga langsung mengatur registrasi kebun, sertifkasi packaging house dan pembinaan mutu antara eksportir, petani, dan Atase Pertanian sebagai market intelegent. Berbagai upaya tersebut pun membuahkan hasil. Empat hasil produksi pertanian berhasil masuk dalam daftar sepuluh komoditas ekspor utama Indonesia ke berbagai negara dunia pada periode Januari-Juni 2018. Ke-empat komoditas tersebut adalah karet dan produk karet, kelapa sawit, kakao serta kopi. 

"Bukan hanya berhasil meningkatkan produksi pertanian, Kementan juga berhasil mendorong sampai ekspor," ujar Ketua Komite II Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), M Aji Mirza Wardana, Minggu (23/6/2019). 

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan RI, kelapa sawit masih menjadi produk ekspor andalan Indonesia. Ekspor kelapa sawit mencatatkan nilai sebesar 5.447,6 juta dollar Amerika Serikat (AS) ke 10 negara tujuan ekspor terbesar untuk periode Januari-Juni 2018. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar