Ekonomi

Saham Astra & Telkom Ramai-ramai Diborong, Nilainya Setengah Triliun Lebih

JAKARTA- Sepekan sebelum perhelatan lima tahunan, Pemilu 2019 saham-saham yang paling banyak diborong asing adalah saham PT Astra International Tbk (ASII), kondisi ini berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI).Total nilai net buy asing pada saham ini tercatat mencapai Rp 649,84 miliar, yang membuat saham Astra naik 2,28% dalam periode yang sama.

Padahal penjualan mobil Grup Astra pada kuartal I-2019 tercatat hanya sebesar 135.159 unit, turun sebesar 5,39% YoY dibandingkan kuartal I-2017 yang mencapai 161.881 unit. Namun pangsa pasar Astra tak tergoyahkan sebagai pemimpin pasar otomotif nasional.

Saham lain yang banyak di borong investor asing pekan lalu adalah, saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) senilai Rp 612,55 miliar. Namun sayang akumulasi beli investor asing tersebut dimanfaatkan oleh pemodal lokal untuk ambil untung, sehingga saham Telkom mengalami koreksi 2,28% dalam sepekan. 

Selanjutnya saham yang banyak di borong investor asing adalah saham PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL) senilai Rp 426,16 miliar. Senasib dengan saham Telkom, saham DWGL terkoreksi 2,13%.

Berikutnya adalah saham perusahaan milik Prajogo Pangestu, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dengan nilai net buy asing Rp 176,04 miliar. Saham BRPT dalam sepekan melesat 4,60%. 

Lalu saham PT Ciputra Developmet Tbk (CRTA) dengan nilai net buy sebesar Rp 144,93 miliar. Dalam sepekan saham CTRA tercatat naik 10,18%. 

Sebelum pelaksanaan pemilihan umum, Rabu (17/04/2019), investor sepertinya diliputi keraguan. Banyak rekomendasi dari kalangan analis agar membeli saham dari sektor konstruksi dan perbankan, karena sebagai besar survei memprediksi akan memenangkan pemilihan presiden (Pilpres).

Rupanya, pemodal asing tak terlalu yakin atau ragu-ragu terhadap hal tersebut. Ini tampak dari saham-saham yang banyak di borong dalam sepekan ini. 

Baru pada perdagangan Kamis (18/04/2019) setelah hasil hitung cepat keluar dan pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin unggul sekitar 54% di semua lembaga survei, asing baru berani membeli saham-saham sektor perbankan dan konstruksi.(rdh/cnbc)  


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar