Ekonomi

Sepekan, Harga CPO Melemah Hingga 2,27 Persen

JAKARTA-Harga minyak mentah kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) semakin tak berdaya. Bahkan, dalam sepekan, harga komoditas unggulan Indonesia dan Malaysia ini anjlok 2,27 persen secara point-to-point. 

Pada perdagangan Kamis, 11 April 2019 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange, untuk kontrak Juni, harga CPO ditutup melemah 0,74 persen ke posisi MYR 2.154 per-ton. Kondisi ini nyaris tak berbeda dengan hari sebelumnya, yang melemah lebih tinggi mencapai 1,9 persen.  

Sejak awal tahun penguatan harga CPO kian menipis, yaitu tinggal 1,56 persen. Padahal pernah mencapai 9,29 persen di bulan Februari.

Dari laporan CNBC, stok minyak sawit Malaysia yang ternyata hanya berkurang sebesar 142.000 ton menjadi 2,91 juta ton pada bulan Maret membuat pelaku pasar patah hati. Pasalnya kala itu stok diprediksi akan berkurang ke posisi 2,85 juta ton.

Alhasil investor mulai berhitung ulang. Faktor fundamental yang belum terlalu mendukung membuat aksi jual kontrak tak bisa dihindari.

Namun setidaknya hasil pantauan beberapa surveyor kargo bisa sedikit meredam pelemahan harga CPO.

Pada hari Rabu, 10 April 2019, AmSpec Agri Malaysia mengatakan bahwa ekspor sawit Negeri Jiran meningkat 6,2% dibanding periode yang sama bulan Maret. Pada hari yang sama, Intertek Testing Services (ITS) memprediksi peningkatannya sebesar 12,6%.

Sehari berselang, Societe Surveillance de Generale mengatakan bahwa pada periode tersebut akan ada peningkatan ekspor sebesar 27,6%.

Peningkatan konsumsi minyak goreng pada bulan Ramadhan berpotensi mengurangi stok minyak sawit. Namun lagi-lagi, harus dikonfirmasi oleh data resmi Malaysia Palm Oil Board (MPOB) bulan depan.(rdh)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar