Lingkungan

Tersesat, Polhut Evakuasi 12 Siswa SMK Kehutanan Pekanbaru di TNBT

INHU - Duabelas SMK Kehutanan Pekanbaru dan satu orang Polhut yang tersesat di Taman Nasional Bukit Tigapuluh(TNBT) diperkirakan hampir 20 jam ditemukan dalam keadaan sehat oleh tim evakuasi pada Rabu, 3 April 2019.

Darmanto Kepala Balai TNBT di Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau melalui Humasnya, Nur Hajjah menerangkan kronologis tersesatnya siswa SMK Kehutanan dan satu orang Polhut tersebut. 

Dalam keterangan Hajjah, SMK Kehutanan Pekanbaru mengutus sebanyak 34 orang siswa-siswi melakukan praktek industri selama satu bulan dimulai dari 11 Maret 2019 di Camp Granit Taman Nasional Bukit Tigapuluh.

"Dengan dasar Surat Kepala Balai TNBT nomor S.16/BTNBT/ 01/TU/2019 tgl 15 Januari 2019 perihal Permohonan Praktek Industri", ucap Hajjah dalam keterangan Pers.

Selanjutnya, pembelajaran praktek industri itu meliputi tiga Bab. Diantaranya, Perlindungan Hutan dan Pengukuran Hutan, yang terdiri dari materi teori dan praktek. Setiap materi petugas fungsional yang berkompeten memandu dalam berjalanya penyuluhan.

Empat orang petugas pendamping tetap ditunjuk untuk mengawasi dan mendampingi aktivitas siswa-siswi selama praktek dilaksanakan, ucap Hajjah.

Tersesatnya siswa itu dikala lakukan kegiatan praktek simulasi patroli pengamanan hutan di kawasan hutan sekitar Camp Granit Pada hari Selasa tanggal 2 April 2019.

Dari 34 Siswa SMK Kehutanan dibagi menjadi 3 regu dengan personil Regu 1 berjumlah 14 orang didampingi 2 orang Polhut, Regu 2 berjumlah 20 orang dan 2 orang Polhut plus 1 Pembina SMK Kehutanan.

Selanjutnya terdapat 12 siswa dan 1 Polhut yang tersesat, berikut kronologis tersesatnya 12 siswa SMK Kehutanan Pekanbaru ini. 

Regu 1 menuju hutan sebelah kiri bukit tengkorak, Regu 2 menuju hutan sebelah kanan bukit tengkorak. Regu 1 kembali ke Camp Granit pukul 12.15 WIB, sedangkan Regu 2 berencana berjalan di dalam hutan dengan target areal P2HS. Pada pukul 11.30 WIB regu 2 terbagi menjadi 2 tim yaitu Tim A. 12 siswa + 1 org polhut berjalan di depan dan Tim B. 8 siswa + 1 polhut. Karena Tim B sudah tertinggal cukup jauh dari Tim A, akhirnya pada pukul 14.00 Tim B memutuskan untuk kembali ke Camp dan sampai di camp pukul 14.30. 

Kemudian tim A yang sudah di depan merasa kehilangan anggota regunya yang di belakang beristirahat menunggu tim B yang belakang dengan harapan mereka dapat tersusul. Setelah menunggu 2 jam, ternyata tim B tidak menyusul. Polhut pendamping Tim A, Irhasy selaku pengajar memutuskan untuk bergerak membawa tim ke lokasi PH2S sambil mencari keberadaan tim B.

Hari sudah mulai gelap pukul 18.30 ternyata perjalanan mereka tidak sampai di areal P2HS dan tim B pun tidak ketemu. Akhirnya Pak Irhas bersama 12 siswa memutuskan kan untuk menghentikan perjalanan demi menjaga keamanan dan keterbatasan peralatan penerangan, karena untuk menuju camp butuh waktu 3 jam lagi. Mendapati info bahwa terdapat tim yang belum kembali, petugas Polhut yang standby di Camp Granit lekas melapor ke Balai TNBT dan berusaha melakukan pencarian awal sampai dengan pukul 21.30.

5. Upaya pencarian dilakukan dan dikomando langsung oleh Kepala Balai TNBT dengan membagi menjadi 3 Tim evakuasi, yang terdiri dari petugas Balai TN Bukit Tiga Puluh dan mitra kerja Yayasan Penyelamatan dan Konservasi Harimau Sumatera (PKHS). Tim evakuasi dipimpin langsung oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kepala SPTN Wilayah II Belilas. 

Tepat jam 23.30 tim dari kantor Balai berjumlah 9 orang, langsung mencari ke areal P2HS dan menyusuri lokasi pisah terakhir tim A dengan tim B. 

Sampai dengan pukul 04.00 WIB belum membuahkan hasil. Diterjunkan kembali sebanyak 10 orang personil berangkat jam 06.00 WIB dan tepat pukul 08.30 WIB petugas yang tersesat dapat terhubung. Lokasi tim yang tersesat ini relatif susah sinyal sehingga petugas sulit berkomunikasi.

Tepat pukul 09.12 WIB tim evakuasi dapat bertemu dengan Tim A yang tersesat, semuanya dalam kondisi sehat dan formasi lengkap. (dan)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar