Ekonomi

Permintaan Minyak Sawit Alami Kontraksi

JAKARTA-Permintaan minyak sawit dunia dapat mengalami kontraksi untuk kali pertama dalam dua dekade terakhir selama tahun panen 2019/2020 karena meningkatnya pasokan minyak biji-bijian domestik di pembeli utama India serta melambatnya permintaan di Eropa dan Tiongkok.

Pedagang-pedagang India memperkirakan impor minyak sawit akan datar hingga sedikit lebih besar tahun ini, dengan latar belakang rekor produksi minyak biji yang meningkatkan pasokan minyak nabati dalam negeri.

Di Uni Eropa, importir minyak kelapa sawit terbesar kedua di dunia, pembeli menghindari minyak karena kekhawatiran akan kerusakan lingkungan akibat budi daya kelapa sawit. Sementara itu, perang dagang Washington-Beijing menyebabkan ketidakpastian atas potensi permintaan di pasar terbesar ketiga di Tiongkok.

"Keseluruhan ketersediaan minyak nabati dalam negeri di India akan jauh lebih tinggi, yang akan mengurangi ketergantungan kita pada minyak impor," kata Atul Chaturvedi, direktur di Adani Wilmar Ltd, salah satu perusahaan minyak nabati terbesar di India.

"Impor minyak nabati India akan pada tingkat sama dengan tahun lalu. Produksi ropeseed yang digunakan untuk membuat minyak alternatif untuk kelapa sawit kemungkinan jadi rekor 8 juta ton," kata BV Mehta, Direktur Eksekutif The Solvent Extractors Association of India, kelompok industri yang mewakili produsen minyak biji.(tps)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar