Ekonomi

Harga Minyak Terpeleset, Harga Karet Menyusut di Tokyo

Penyadap getah karet

JAKARTA-Harga karet acuan kontrak Agustus di bursa Tokyo Commodity Exchange (TOCOM) ditutup terkoreksi sebesar 1,19% di level  JPY 199,1/kilogram atau setara dengan US$ 1,79/kilogram (kg).

Kendati turun pada perdagangan Selasa, 26 Februari 2019 ini, harga karet masih tercatat menguat sebesar 16,98% sejak awal tahun 2019 atau year to date. Adapun kurs US$ 1 setara dengan JPY 110,83.

Harga minyak mentah yang turun lebih dari 3% pada Senin awal pekan ini ditengarai menjadi salah satu faktor yang membebani pergerakan harga karet alam. Pasalnya, minyak merupakan bahan baku pembuatan karet sintetis yang lebih banyak digunakan ketimbang karet alam. Saat harga minyak amblas, harga karet sintetis juga akan semakin murah.

Saat ini, karet sintetis sudah biasa digunakan sebagai substitusi karet alam sebagai bahan baku ban kendaraan. Akibatnya pergerakan harga minyak secara tidak langsung juga akan ikut memberi tarikan pada harga karet alam.

Selain itu, harga karet kontrak Agustus pada perdagangan kemarin (25/2/2019) sempat melesat 4,08% dibanding penutupan kontrak acuan sebelumnya pada akhir pekan lalu. Hal tersebut terjadi pascahasil pertemuan Internasional Tripartite Rubber Council (ITRC) diumumkan kemarin.

Salah satu hasil pertemuan tersebut adalah tiga negara produsen utama karet alam yang tergabung dalam ITRC, yakni Thailand, Indonesia, dan Malaysia sepakat mengurangi ekspor karet sebanyak 200.000 hingga 300.000 ton per tahun melalui mekanisme pengaturan jumlah ekspor (Agreed Export Tonnage Scheme/AETS).

Pejabat senior ketiga negara akan membuat penghitungan perincian serta porsi pengurangan ekspor masing-masing negara pada Senior Officials Meeting (SOM) di Bangkok pada 4 Maret mendatang. 

Beberapa analis mengatakan bahwa naiknya harga karet karena kabar tersebut menyebabkan pasar menjadi jenuh beli. Alhasil, ruang ambil untung bagi investor menjadi terbuka lebar. Tak ayal koreksi di pasar karet terjadi hari ini.

Sebagai informasi, kontrak komoditas karet yang diperdagangkan di bursa TOCOM merupakan karet lembaran asap bergaris (Ribbed Smoked Sheets/RSS), yang biasa digunakan sebagai bahan baku pembuatan ban kendaraan bermotor.(rdh/cncb)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar