Ekonomi

Astaga, Sepekan Harga CPO Anjlok Hingga 3,19 Persen

JAKARTA- Meski sejak awal tahun 2019, harga minyak mentah kelapa sawit atau crude palm oil (CPO0 masih tercatat naik 4,34 persen. Namun, yang terjadi dalam sepekan terakhir patut diwaspadai. Mengapa tidak, harga komoditas agrikultur andalan Indonesia ini di Bursa Malaysia Derivatives Exchange anjlok hingga 3,19 persen.

Bahkan, pada penutupan perdagangan kemarin, Senin, 25 Februari 2019, harga CPO melemah 1,95 pesen ke posisi MYR 2.213/ton atau sekitar 544,4/ton per-dolar AS. Pelemahan kemarin terjadi setelah sebelumnya juga terkoreksi 0,31% pada akhir pekan lalu, Jumat, 22 Februari 2019 yang lalu.

Salah satu faktor yang menarik harga CPO ke bawah adalah menguatnya nilai tukar Ringgit terhadap dolar. Kemarin, Ringgit terapresiasi 0,3%, sehingga harga beli CPO relatif lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Selain itu, ternyata produksi minyak sawit Indonesia dan Malaysia pada bulan Januari 2019 tercatat lebih tinggi daripada periode yang sama tahun 2019.

Sebagai informasi, produksi minyak sawit Negeri Jiran sepanjang Januari 2019 mencapai 1,74 juta ton, yang mana lebih tinggi daripada Januari 2018 yang hanya 1,59 juta ton.

Sedangkan produksi minyak sawit Indonesia periode Januari 2019 mencapai 3,6 juta ton, yang juga lebih besar ketimbang Januari 2018 sebanyak 3,58 juta ton.

Mengingat Indonesia dan Malaysia merupakan produsen minyak sawit terbesar di dunia, maka keseimbangan fundamental di pasar global juga akan terpengaruh.

Namun setidaknya harga kontrak minyak kedelai di bursa Chicago yang naik 0,6% kemarin dapat sedikit menahan laju pelemahan harga CPO lebih dalam.

Pasalnya kedua produk tersebut merupakan substitusi yang saling berkompetisi di pasar minyak nabati dunia. Otomatis pergerakan harga keduanya akan memiliki hubungan korelatif yang positif.(rdh/cnbc)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar