Ekonomi

Malaysia Genjot Biodiesel

JAKARTA-Malaysia membidik penggunaan minyak kelapa sawit dalam biodiesel yang digunakan untuk sektor transportasi menjadi 20%.

Seperti dilansir Bloomberg, Selasa, 26 Februari 2019 Malaysia yang tengah berupaya untuk memotong rekor stok dan meningkatkan harga komoditas tersebut.

Persediaan minyak sawit Malaysia dilaporkan turun menjadi 3 juta ton pada Januari. Namun, hal itu masih mendekati capaian tertinggi selama dua dekade, 3,22 juta ton yang tercatat pada bulan sebelumnya.

Peningkatan jumlah minyak sawit ini dimandatkan dalam biodesel dikenal sebagai B20 untuk transportasi. Adapun B10 untuk penggunaan industri. Penggunaan sawit dalam biodesel tersebut diyakini dapat mengangkat penggunaan minyak nabati dalam biofuel menjadi 13 juta ton per tahun.

Selain itu, Malaysia akan meningkatkan kandungan minyak sawit dalam biofuel untuk sektor industri menjadi 10% tahun depan dari kuota 7% yang diluncurkan Juli ini.

Harga kelapa sawit justru tersungkur di zona merah pada penutupan perdagangan, Senin, 25 Februari 2019.

Merujuk data Bloomberg, harga minyak kelapa sawit kontrak pengiriman Mei 2019 di Bursa Derivatif Malaysia berakhir turun 1,95% atau 44,00 poin menjadi 2.213 ringgit per ton. Penurunan ini pun menjadi yang terendah sejak November tahun lalu.

Pelemahan tersebut terjadi di tengah spekulasi Malaysia akan menghadapi persaingan ketat dari Indonesia untuk merebut pasar India.(tps)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar